DM – BUMD PT Tanjungpinang Makmur Bersama (TMB) resmi menerima hasil audit keuangan tahun 2022, dari Kantor Akuntan Publik (KAP).
Hasil audit tersebut menyatakan, bahwa BUMD Tanjungpinang mengalami kerugian senilai Rp. 2,2 miliar lebih, terhitung sepanjang tahun 2022.
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama (Dirut) BUMD Tanjungpinang, Windrasto Dwi Guntoro. Menurutnya, kerugian itu kemungkinan disebabkan adanya biaya operasional yang tidak tepat sasaran.
Guntoro (sapaan) menjelaskan, BUMD Tanjungpinang tercatat pernah mengeluarkan biaya untuk membeli 24 meja atau lapak ikan di Pasar Baru blok B, pada April 2022 yang lalu.
“Itu untuk beli nya. Kalau pungutan nya itu, bisa nanti dicek dari penegak hukum, karena kami baru masuk. Yang tau pasti direksi lama,” ujar Guntoro, Selasa (12/9/2023) kemarin.
Usai dibeli dan disewakan kepada pedagang, iuran lapak malah tidak dipungut oleh BUMD Tanjungpinang. Melainkan, dipungut oleh orang lain (bukan BUMD).
Kondisi tersebut, kata Guntoro berlangsung selama satu setengah tahun dan terjadi saat Kepemimpinan Direksi PT. TMB sebelumnya.
“Jaman Direksi lama itu tidak dipungut. Tapi dipungut orang lain. Padahal itu punya BUMD. Makanya saya tidak akan melakukan pembiaran,” ungkapnya.
Sebagai Dirut BUMD yang baru, Guntoro merasa heran dengan kondisi tersebut. Ditambah lagi, orang (bukan orang BUMD) yang memungut iuran 34 lapak tersebut memiliki kwitansi sendiri.
Per lapak, disewakan dan dipungut kepada pedagang senilai Rp.800 ribu hingga Rp.1,2 juta per bulannya.
“Uangnya uang kita, asetnya aset kita tapi kenapa orang lain yang memungut. Itu namanya preman dalam pasar, apakah juga bekerjasama dengan oknum, kita juga tidak tahu nih. Harusnya, penegak hukum juga bisa langsung memonitor,” tegas Guntoro.
Ia menambahkan, kerugian Rp.2,2 Miliar tersebut tentunya dapat dipertanggungjawabkan oleh Direksi yang lama. Sebab, kejadian itu terjadi pada tahun 2022
“Direksi lama, bukan Plt ya. Jika BPK sudah menanyakan, kan akan dipanggil. Kenapa bisa rugi terus, termasuk masalah meja tadi. Nanti akan ditanya ini untuk apa, kita keluarkan uang untuk beli meja tapi kondisinya dikasih ke orang lain,” pungkasnya.
Penulis: Mael
Editor: Alam
Discussion about this post