DM – Pusat Kebudayaan Keagamaan akan segera didirikan di samping Masjid Raya Sheikh Zayed Solo. Pusat yang satu kesatuan dengan masjid ini akan menjadi destinasi wisata edukatif, yang menggambarkan peradaban Islam dan kebudayaan lainnya.
Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin bersama Direktur Urusan Agama Islam Adib dan Direktur Penerangan Islam Ahmad Zayadi, mendiskusikan hal ini dengan Rektor MBZUH, Dr. Khalifa Aldhaheri di Kampus Abu Dhabi, Selasa (16/5/2023).
“Sambil proses kesiapan lahan calon lokasi, gambar desain sedang disiapkan. Kami berharap ada ahli dari Indonesia yang memberi masukan, sehingga Pusat Kebudayaan tersebut juga merepresentasikan lokalitas,” ungkap Khalifa.
Kamaruddin Amin menegaskan bahwa proses perencanaan dan pembangunan Pusat Kebudayaan agar juga melibatkan KemenPUPR. “Diharapkan ada pendampingan memadai untuk proses-proses teknisnya dari PUPR, agar terkawal dengan baik,” imbuhnya.
Selain memberikan hibah masjid, UEA akan membangun Solo Islamic Center di tanah eks Denbekang TNI AD, Gilingan. Hal ini sebagai bentuk kerjasama persahabatan erat Indonesia-UEA.
UEA saat ini terus mengembangkan pusat-pusat kebudayaan untuk kemanusiaan. Pusat Kebudayaan Keagamaan di Solo diharapkan mengembangkan dialog lintas agama dan budaya. Nilai-nilai moderasi dan toleransi dapat dikembangkan dalam keragaman agama dan budaya di Indonesia.
Sumber: kemenag.go.id
Editor: Redaksi
Discussion about this post