DM – Sunimar, warga Kelurahan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau ini sangat berduka, atas terjadinya tanah longsor di Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna.
Setidaknya, ada 6 orang anggota keluarga Sunimar menjadi korban bencana alam tersebut. Bahkan, masih ada 5 orang lagi yang belum ditemukan hingga saat ini.
Senin (6/3/2023) sore, dari Tanjungpinang, Sunimar mendapat kabar telah terjadi tanah longsor, di Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna.
Kabar itu membuat Sunimar kaget. Sebab, ada saudara kandung dan lima orang lainnya, tinggal di Desa tersebut.
Sunimar menghubungi keluarganya yang ada di Serasan, untuk memastikan kondisi mereka. Upaya itu gagal, lantaran ada gangguan komunikasi di tempat tersebut.
“Ada 5 orang belum ditemukan. Saat awal dapat kabar, saya coba berkomunikasi, cuma tidak bisa masuk,” ujar Sunimar, Jum’at (10/3/2023).
Dia mengakui, 6 orang yang dia maksud tersebut ialah abang kandungnya bernama Suniman. Keponakannya bernama Mila, dan 4 orang cucunya. Dari 6 orang tersebut, keponakannya Mila bisa melarikan diri dan selamat.
“Keponakan saya itu hanya luka di bagian kaki. Sudah dijahit. Sementara abang saya dan cucunya belum ditemukan sampai sekarang,” ungkapnya.
Usai berhasil menghubungi Mila via handphone, Senimar mendapatkan cerita awal mulanya terjadi tanah longsor tersebut.
Kata Sunimar, warga Desa Pangkalan sempat melakukan gotong royong. Setelah itu, warga beristirahat. Disela-sela istirahat, warga mendengar adanya suara gumuruh.
Sejumlah warga mengira suara itu berasal dari gemuruh, sebab saat kejadian kondisi cuaca sedang hujan.
“Ternyata suara tanah longsor. Tanahnya turun dari bukit, habis itu timbun semua rumah dibawahnya. Termasuk rumah abang saya,” sebut Sunimar.
Sedikit mengeluarkan air mata, Sunimar tidak berharap banyak. Dia hanya ingin, 5 orang keluarganya tersebut dapat segera ditemukan, dalam kondisi yang ditemukan.
“Semoga secepatnya ditemukan. Kita selalu berkomunikasi dengan keluarga yang disana, untuk mendapatkan informasi,” tukasnya.
Diketahui, hingga 9 Maret 2023 tim gabungan telah mengevakuasi 33 korban meninggal dunia di lokasi longsor di Desa Pangkalan, Dusun Genting, Serasan.
Kemudian, masih ada 21 orang warga yang dinyatakan hilang. Hingga kini petugas gabungan terus berupaya mencari warga yang hilang di lokasi tanah longsor.
Penulis : Mael
Editor: Redaksi
Discussion about this post