
DM – Sejumlah warga Perumahan Jala Bestari, RT 005 RW 001 Kelurahan Batu IX, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau mendatangi kantor Polisi terdekat, Selasa (21/2/2023).
Kedatangan mereka untuk melaporkan developer Perumahan Pinang Mas, yang dinilai harus bertanggung jawab atas banjirnya perumahan Jala Bestari, selama lebih kurang 11 tahun.
Ketua RT 005 di Perumahan Jala Bestari, Raja Zulkarnaen mengatakan setidaknya ada 70 rumah, atau 280 jiwa yang terdampak banjir, sejak tahun 2012 yang lalu.
Air beserta lumpur itu bersumber dari Perumahan Pinang Mas, yang terletak bersebelahan dengan Perumahan Jala Bestari.
“Perumahan Pinang Mas membuat drainase, dan diarahkan ke drainase perumahan kita (Jala Bestari, red),” ujar Raja saat membuat Laporan di Satreskrim Polresta Tanjungpinang
Dia menerangkan, drainase milik Perumahan Pinang Mas berukuran 2×2 meter. Sedangkan, drainase Perumahan Jala Bestari sebesar 1×1 meter. Jadi, drainase Jala Bestari tidak mampu mengalirkan air dari Perumahan Pinang Mas, dengan baik.
Seharusnya, kata Raja pihak Perumahan Pinang Mas membuat drainase yang menuju ke parit primer, bukan ke Perumahan Jala Bestari.
“Jadinya tempat kita banjir. Karena tidak mampu mengalirkan air. Padahal, parit primer tidak jauh dari Perumahan Pinang Mas, kenapa tidak dialirkan kesana,” ungkapnya.
Raja menyampaikan, dia dan warganya telah melakukan upaya menangani banjir lumpur ini sejak tahun 2012. Bahkan, mereka dan Perumahan Pinang Mas sempat mengadakan rapat dengan Ombudsman di Tahun 2021.
Dari hasil tersebut, pihak Perumahan Pinang Mas diminta untuk menghentikan kegiatan sementara, sampai membuat drainase baru yang menuju ke parit primer.
“Tapi sampai sekarang belum ada. Dan masih banjir lumpur saat hujan. Bahkan, banyak warga yang pindah, dan mengosongkan rumahnya,” tukasnya.
Penulis: Mael
Editor: Redaksi
Discussion about this post