DM, Blitar – Anggota DPRD Provinsi Jatim Guntur Wahono gelar pementasan Seni Tiban di Desa Sumberingin, Kabupaten Blitar, pada Minggu (5/2/2023). Dia yang juga pembina seni tiban ini berharap kesenian ini bisa secara rutin digelar, guna pelestarian budaya yang juga sebagai perekat persatuan bangsa.
Guntur Wahono yang merupakan Kader PDI Perjuangan mengatakan, pagelaran kesenian ini adalah salah satu bentuk dari kepeduliannya sebagai Sekretaris Badan Kebudayaan Nasional (BKN) PDI Perjuangan untuk melestarikan kebudayaan ini.
Tiban sendiri adalah kesenian yang memiliki arti kata “tiba”, dan kesenian ini di gunakan masyarakat untuk ritual pemanggilan hujan dikala di tengah musim kemarau panjang. Dengan menampilkan kesenian saling cambuk antara dua orang dengan tanpa sedikit pun rasa amarah.
“Tiban ini dulu awalnya permohonan kepada Tuhan untuk kita agar di limpahkan hujan. Sekarang ini sudah berbeda musim hujan pun tetap berlangsung kesenian ini. Akhirnya sampai sekarang kesenian ini menjadi kesenian turun-temurun di lakukan oleh masyarakat Jawa Timur,” paparnya.
Guntur sapaan akrabnya menjelaskan, warisan budaya dari nenek moyang ini harus tetap di jaga dan dilestarikan, guna tetap utuh serta tidak hilang kelestarian budaya Tiban ini di masyarakat.
“Oleh karena itu saya atas nama Badan Kebudayaan Nasional Jawa Timur atau BKN, masuk di sana untuk melakukan pendampingan, pendekatan, merawat, melestarikan sekaligus ikut membiayai dan melindungi kegiatan tradisi ini agar tidak punah dari Bumi Jawa,” jelasnya.
Dia mengungkapkan Kesenian Tiban ini ternyata tidak hanya ada di Jawa Timur Selatan saja dan di Lampung, tetapi juga ada di Sulawesi.
“Berarti Kesenian Tiban ini ada di mana-mana. Karena orang Jawa yang menyebarkan kebudayaan tersebut ketika mereka pindah ke suatu daerah dan mereka sebarkan di tempat domisilinya masing-masing,” pungkasnya.
Peserta pada hajatan pagelaran HUT PDI Perjuangan yang ke-50 Tahun ini, peserta yang mengikutinya hadir berkisaran 26 kelompok kesenian, yang berasal dari Blitar, Tulungagung, Banyuwangi dan Lampung Timur.
“Ini sungguh membanggakan dan Insyaallah di lain kesempatan nantinya saya jika di undang akan merapat ke sana. Saya atas nama Pembina Kelompok Tiban Blitar Tulungagung nanti akan selalu koordinasi dengan teman-teman dari luar daerah untuk bisa bersilahturahmi di tempat lain,” katanya.
Kedepannya Kebudayaan Tiban ini di Kabupaten Blitar akan di gelar secara rutin setiap hari Sabtu dan Minggu. Dengan pelaksananya dari Paguyuban Seni Tiban itu sendiri.
Harapan Guntur dari BKN PDI Perjuangan, untuk kesenian ini agar selalu di jaga oleh masyarakat. Dan untuk fraksi PDI Perjuangan Jatim baik Kabupaten, Kota dan Provinsi ikut memperhatikan, melestarikan dan ikut memikirkan tradisi ini tetap terjaga dan selalu ada.
Penulis: Dani Elang Sakti
Editor: Redaksi
Discussion about this post