DM – Hujan yang mengguyur Tanjungpinang, Sabtu (4/2) menjadi berkah tersendiri bagi Wahidi (58) dan Nanang Sufiatna (61). Dua warga Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Tanjungpinang Barat ini didatangi Wali Kota, Rahma, untuk menyerahkan bantuan kursi roda kepada keduanya. Kedua warga tersebut telah menderita kelumpuhan akibat penyakit stroke selama belasan tahun.
Selama belasan tahun itu pula keduanya mengharapkan bantuan keluarga, dan tetangga untuk bergerak atau sekadar keluar rumah. Bantuan kursi roda yang diserahkan langsung oleh wali kota, jelas mengguyurkan air mata keduanya.
Sebab banjir rob yang terjadi minggu terakhir Januari 2023 lalu, hampir membahayakan nyawa Nanang Sufiatna. Ditinggal istrinya yang bekerja di kedai kopi, Nanang Sufiatna tidak bisa bergerak dan hanya mampu berteriak sebelum akhirnya diselamatkan warga sekitar.
Kisah itu didengar Rahma, dan Sabtu (4/2) di tengah guyuran hujan juga wali kota yang gemar blusukan itu mengajak Baznas Kota, Camat Tanjungpinang Barat Yeni Hariyanti, dan Lurah Kampung Baru Rohmanta untuk menyerahkan bantuan kursi roda. “Semoga bantuan kursi roda ini menjadi berkah dan bermanfaat untuk Bapak,” ungkap Rahma, ketika menyerahkan bantuan kursi roda kepada Nanang Sufiatna.
Nanang beserta keluarganya tidak henti mengucapkan terima kasih. Sebab belasan tahun kepala keluarga mereka hanya bisa duduk, dan berharap ada bantuan kursi roda. Keharuan yang sama juga dialami oleh Wahidi dan keluarga. Cerita kedua keluarga yang baru sampai ke telinga wali kota, mendatangkan berkah datangnya bantuan kursi roda yang lama diharapkan.
Usai menyerahkan bantuan kursi roda kepada kedua warga tersebut, Rahma lanjut menyerahkan bantuan biaya pengobatan kepada seorang warga Kelurahan Kampung Bulang. Ditemani oleh Sekretaris Daerah Zulhidayat, dan Kepala Dinas Kesehatan Elfiani Sandri, wali kota sekaligus menggerakkan perangkat kelurahan, Disduk, hingga RSUD untuk segera memfasilitasi pengobatan warga yang harus dirujuk ke rumah sakit luar daerah itu.
Sebelum perjalanan menyerahkan bantuan biaya pengobatan tersebut, masih di wilayah Kelurahan Kampung Baru, Rahma lebih dulu mendengar pengaduan warga tentang robohnya dinding kamar mandi umum warga di sekitar Suka Berenang. Tidak menunggu besok, seminggu, atau sebulan lagi, Rahma langsung meninjau kondisi yang dilaporkan warga.
“Siang ini kepala dinas PUPR segera mengecek dan menghitung biaya pembuatan dinding kamar mandi umum. Sepertinya tidak terlalu besar, dan bisa langsung dikerjakan melalui dana swakelola. Namun agar tetap memenuhi ketentuan yang berlaku, saya minta Pak RT menunggu kedatangan dinas terkait. Saya sudah menghubungi kepala dinasnya,” pesan Rahma kepada Ketua RT setempat, Januar.
Penulis: Diskom
Editor: Redaksi
Discussion about this post