
DM – Salah seorang jurnalis televisi di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri mengalami kekerasan saat melakukan peliputan, pada Rabu (7/12/2022).
Peristiwa tersebut dialami oleh Chairullah, Stringer TVOne yang bertugas di wilayah Tanjungpinang-Bintan. Kejadian ini, menyebabkan rusaknya kamera milik jurnalis tersebut.
Saat itu, Chairullah bersama jurnalis televisi lainnya tengah melakukan kegiatan peliputan aksi unjuk rasa, yang dilakukan ratusan para pencari suaka, di Kantor Rudenim Tanjungpinang.
Kemudian, Chairullah mengambil gambar dua orang pencari suaka, yang dibebaskan oleh Kantor Rudenim. Saat tengah meliput, satu dari dua pencari suaka tersebut (Yahya, red) merampas kamera milik Chairullah.
Setelah berhasil menjatuhkan kamera Chairullah, Yahya langsung menuju ketempat rekan-rekannya, yang saat itu sedang melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Rudenim Tanjungpinang.
“Kamera saya ditutup, kemudian dia menarik. Dan akhirnya terjatuh. Nama pencari suakanya Yahya,” ujar Chairullah di Mapolresta Tanjungpinang.
Kejadian ini, kata Chairullah membuat alat liputan berupa kamera miliknya mengalami kerusakan, dan tidak bisa menyala lagi. “Saya sudah membuat laporan di Mapolresta Tanjungpinang,” ungkapnya.
Peristiwa tersebut juga disaksikan oleh Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham Kepri, Saffar Muhammad Godam. Walau terduga pelakunya Warga Negara Asing (WNA), menurutnya tetap bisa dilaporkan ke Polisi.
“Kalau memang timbul kerugian bagi orang, sesuai delik pidana. Maka bisa dilaporkan ke pihak Kepolisian,” tegas Godam saat ditemui.
Diketahui, ratusan para pencari suaka melakukan aksi demo di depan kantor Rudenim Tanjungpinang, Jalan Ahmad Yani sejak tadi pagi. Mereka menuntut, agar Yahya dan Fadil, yang sempat diamankan oleh Petugas Rudenim Tanjungpinang segera dilepaskan.
Penulis : Mael
Editor: Redaksi
Discussion about this post