DM, Blitar – Sepulangnya dari Singapura, Walikota Blitar Santoso mengungkapkan banyak ilmu yang di dapat serta di pelajari dan bisa di terapkannya transformasi digital di Kota Blitar, untuk kemajuan serta percepatan birokrasi pada pelayanan masyarakat.
Santoso mengungkapkan, transformasi digital pada Singapura sudah menjadi kebutuhan masyarakat. Dan di Kota Blitar sudah menerapkan hal tersebut, tetapi masih memperdalamnya.
“Kita upayakan khususnya pada level masyarakat bawah ini nanti sudah serba menggunakan teknologi IT, sehingga pelayanan itu serba cepat, tepat dan akurat,” katanya, Selasa (29/11/2022).
Dia menjelaskan di Pemerintahan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk lebih mengembangkan kemampuannya pada bidang teknologi IT. Di Kota Blitar sendiri Walikota Santoso dari tahun 2018 sudah menerapkan Smart City.
“Jadi jangan sampai pelayanan ke masyarakat masih dalam bentuk manual, itu saat ini sudah bukan jamannya. Dan di Blitar sudah saya terapkan konsep Smart City, infrastruktur sudah kita lengkapi dengan pemasangan kabel fiber optik dan dengan itu sekarang saatnya momentum itu bisa kita kembangkan lebih jauh, jangan sampai Smart City hanya sampai kulitnya saja,” jelasnya.
Kedepannya Walikota Blitar Santoso, mewajibkan seluruh OPD untuk mengembangkan Smart City di bawah kendali Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik (Diskominfotik) Kota Blitar.
“Yang menarik dari Singapura adalah semua pelayanan serba menggunakan teknologi IT, tidak ada yang menggunakan manual. Makanya di Singapura semua kegiatan apapun serba cepat, tepat dan akurat, dan itu yang akan saya terapkan di Kota Blitar. Karena kedepannya ini kemajuan di bidang IT menjadi kebutuhan yang tidak bisa di hindari, mau tidak mau kita harus memaksa masyarakat Kota Blitar untuk mempelajarinya,” tuturnya.
Penulis: Dani Elang Sakti
Editor: Redaksi
Discussion about this post