DM – Pemerintah Kabupaten Natuna menerima kunjungan Kementerian Prencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), dalam rangka kunjungan lapangan dan diskusi terkait transformasi ekonomi di Kabupaten Natuna.
Acara tersebut berlangsung di ruang Rapat Lantai II, Kantor Bupati Natuna, Bukit Arai, Kecamatan Bunguran Timur, Sabtu (05/11/2022).
Bupati Natuna, Wan Siswandi dalam sambutanya menyampaikan terimakasih atas kunjungan ke Kabupaten Natuna, semoga kunjungan ini menjadi bagian dalam pembangunan Natuna yang lebih baik kedepannya.
Sesuai dengan amat Presiden Republik Indonesia, ada 5 fokus pembangunan di wilayah Kabupaten Natuna diantaranya : Bidang Pariwisata, Pertahanan, Kelautan dan perikanan, Ekonomi dan Migas.
Dalam mendukung 5 prioritas pembangunan tersebut, pemerintah melihat perlu untuk terus meningkatkan pembangunan infrastruktur serta pembangunan sumberdaya manusia lainnya.
Untuk itu, Wan Siswandi menegaskan bahwa pemerintah daerah sudah bertemu 15 Kementerian untuk menyampaikan pokok-pokok pembangunan yang perlu didorong dalam mendukung pembangunan di Natuna.
“Bicara potensi, kita tahu bahwa Natuna memiliki potensi kelautan dan perikanan yang berlimpah dengan target hasil laut 18 ton perhari, kemudian ini menjadi tugas pemerintah bagaimana mendorong masyarakat dalam memaksimalkan kekayaan potensi laut Natuna,” jelas Siswandi
Selain itu, Natuna juga memiliki potensi wisata yang tidak kalah menariknya seperti di tempat-tempat lain, selain wisata bahari, Natuna juga memiliki berbagai warisan geologi yang sudah diakui sebagai kawasan Geopark Nasional dan saat ini dalam proses ke tahap UNESCO Global.
Sementara, Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN, Amalia Adininggar dalam sambutannya menyampaikan, paparan bupati Natuna sangat komprensif sebagai gambaran rencana transformasi ekonomi dalam menuju Indonesia Emas 2045. Dimana Natuna Menjadi salah satu program induk percepatan transformasi ekonomi.
“Natuna sebagai wilayah terdepan Indonesia akan menjadi salah satu bagian dari target wilayah reformasi ekonomi, melalui kekayaan lautnya dengan tagline merajut untaian biru ekonomi Indonesia, dengan potensi perikanan tangkap dan budidaya Ikan” ungkap Amalia Adininggar.
Amalia menegaskan, melalui sektor pariwisata akan mengusung “Kepri Biru”, sesuai dengan potensi kekayaan geologi yang Natuna memiliki. Hal ini dapat dilihat dengan ditunjuknya Kabupaten Natuna sebagai salah satu kawasan warisan Geopark Nasional.
Seperti diketahui bersama, bahwa Natuna merupakan salah satu wilayah yang ditunjuk sebagai wilayah Geopark Nasional dengan Warisan geogologi berupa bebatuan yang berusia ratusan jutaan tahun. Geo-biodiversity dengan adanya salah satu hewan endemi, yaitu Kekah dan Penyu, selain itu termasuk geo cultural seperti mendu dan lain-lain.
Kemudian Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan turut menambahkan, bahwa pemerintah pusat memahami kendala yang paling mendasar adalah masalah accesbility, yaitu transportasi menuju dan keluar dari Kabupaten Natuna, sehingga pemerintah pusat akan melakukan pengembangan Pilot Project Plane Amphibi N 219.
Dengan kondisi wilayah kepulauan, pengembangan accesbility harus menggunakan pesawat Amphibi yang bisa melakukan pendaratan dan lepas landas di laut. Salah satu wilayah yang akan menjadi pilot project yakni Kepulauan Riau.
“Kita akan langsung meninjau besok, salah satunya Pulau Senoa untuk memastikan wilayah waterbase airport harus mendukung terlebih dahulu. Dimana pilot project ini akan direalisasikan pada 2025 di Kabupaten Natuna” Jelas Gita Amperiawan.
Menanggapi rencana pengembangan Sea Plane, Pesawat Amphibi N 219 , Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda menyampaikan apresiasinya. Namun perlu dipahami dalam merencanakan reformasi ekonomi, perlu sebuah pemahaman kebutuhan infrastruktur dan sumberdaya manusia di wilayah perbatasan.
Dengan kondisi wilayah kepulauan, pengembangan rencana Sea Plane N 219 adalah solusi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah accesbility bagi wilayah perbatasan.
Kunjungan kerja Kementerian PPN akan dilanjutkan dengan peninjauan Pulau Senoa Sebagai Waterbase Airport, lalu akan dilanjutkan dengan peninjauan SKPT Selat Lampa, yang akan dilaksanakan pada hari Minggu 06 November 2022. (Zaki)
Discussion about this post