DM – Satgas Penanganan Pengungsi dari Luar Negeri (PPLN) Kabupaten Bintan menyatakan pengendara pencari suaka yang menabrak sebuah bengkel motor di Tanjungpinang, mengalami gangguan jiwa atau stres.
Ketua Satgas PPLN Kabupaten Bintan, Lukman mengatakan bahwa dirinya telah mengetahui soal adanya pencari suaka yang mengalami kecelakaan tunggal, disebuah bengkel motor di Jalan Gatot Subroto Tanjungpinang.
Dia menyampaikan, setidaknya ada 32 pencari suaka yang telah dinyatakan mengalami stres. Kata Lukman, pencari suaka atas nama Husain, yang mengalami kecelakaan tunggal di Tanjungpinang ini termasuk dalam 32 orang tersebut.
“Dia (Husain, red) masuk dalam salah satu orang yang stres. Data 32 migran yang stres itu baru saya dapat tadi malam,” ujar Lukman saat dihubungi, Selasa (26/7/2022).
Lukman menuturkan, 32 pencari suaka yang dinyatakan alami gangguan jiwa ini, berdasarkan hasil tes psikiater yang dilakikan pihak IOM. “Untuk antisipasinya, kita akan merehabilitas para pengungsi ini,” ungkapnya.
Dia mengakui, pihaknya tidak bisa berbuat banyak dalam menangani para pengungsi yang kerap meresahkan masyarakat setempat. Bahkan, Satgasl PPLN juga telah melakukan penertiban kendaraan yang dipakai pencari suaka.
“Kalau ganti rugi, mereka mau pakai uang apa. Sedangkan uang saku mereka hanya diberikan Rp 1,2 juta per bulan. Kalau mereka ditahan, mereka bukan penjahat, jadi serba salah,” kata Lukman.
Sebagai Ketua Satgas PPLN, Lukman menegaskan dirinya menyerahkan kewenangan penanganan masalah tersebut ke pihak yang berwajib.
“Proses hukum saja, jangan dibirakan. Harus lebih tertib di Indonesia, orang kita aja tertib. Jadi tindak aja, kalau ganti rugi tidak dibayar,” tukasnya.
Sebelumnya, pemilik bengkel 21, Novrian mengatakan bahwa kejadian tersebut terjadi pada Minggu (24/7/2022) sekitar pukul 03.00 WIB. Saat itu, kata dia ada seorang pria yang mengendarai motor jenis Suzuki Spin melaju kencang dari arah Makam Pahlawan menuju Perla.
“Waktu itu memang mau tutup bengkel. Saat ditikungan itu, bukanya belok, malah lurus dan nabrak bengkel kita,” ujar Novrian saat dikonfirmasi, Senin (25/7/2022).
Saat dicek, Novrian mengakui bahwa pengendara yang menabrak bengkel motornya tersebut ialah seorang pencari suaka asal Afganistan. “Biar masalahnya cepat selesai, kita juga minta bantuan polisi dari Polsek Bukit Bestari,” ungkapnya.
Dia menyampaikan, kecelakaan tunggal ini membuat sebuah motor miliik pelanggan dan dua motor pribadi mengalami kerusakan. Novrian sempat meminta ganti rugi, namun pencari suaka tersebut malah mengancam mau bunuh diri.
“Kita tahan motor dan handphonnya, malah dia mau bunuh diri. Baring dia ditengah jalan, bahkan kita disuruh ambil pisau,” kata dia.
Melihat aksi itu, dia memberi kesempatan untuk pencari suaka tersebut untuk kembali ke Hotel Bahdra Kabupaten Bintan, dengan jaminan meninggalkan uang Rp 300 ribu.
“Dari kartu identitasnya, pelaku itu namnya Husain. Kita minta dia datang pukul 3 sore, tapi malah tidak datang, ngakunya kerumah sakit dan mau operasi. Tapi kita jumpa di kilometer 8 sedang dorong motor,” sebut Novrian.
Novrian menyampaikan, pelaku yang menabrak bengkelnya ini diduga dalam kondisi mabuk. “Sebab saat saya hubungi rekannya, Husain ternyata dari Warung Tuak yang terletak di Dompak,” tukasnya.
Penulis : Mael
Editor : Redaksi
Discussion about this post