DM – Ratusan para pencari suaka di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri kembali menggelar aksi demo, di depan Kantor United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) Tanjungpinang, pada Rabu (29/6/2022).
Dalam aksi demo ini, ratusan para pengungsi ini hendak bertemu dan menyampaikan keluhan kesehatan kepada International Organization of Migration (IOM), melalui pihak UNHCR.
Salah seorang pengungsi asal Somalia, Azobeir Pasha mengatakan saat ini para pengungsi di Kabupaten Bintan kerap mengalami kesulitaan dalam membawa pasien ke Rumah Sakit. Bahkan, kata dia tim medis dari IOM Indonesia selalu mengabaikan kebutuhan medis para pengungsi.
“IOM belum menanggapi keluhan medis pengungsi, sehingga kami membawa keluhan ini ke penyedia kesehatan. Kita meminta IOM untuk menyediakan salurah yang menerima keluhan media pengungsi,” ujar Pasha.
Dalam hal ini, Pasha menegaskan bahwa pihaknya meminta IOM menghentikan penggunaan sistem asuransi kesehatan yang berlaku sekarang, dan digantikan dengan sekema yang dapat memudahkan para pengungsi.
Kemudian meminta menyediakan akses klinik terdekat, menyediakan mobil ambulans, menyediakan unit pengaduan regular yang menerima pengaduan para pengungsi soal medis.
“Skema sekarang mempersulit akses perawatan medis bagi pengungsi. Apalagi baru-baru ini kami sangat kesulitan untuk menemui dokter dan menerima obat-obatan yang tepat,” ungkapnya.
Dia mengaku, saat ini banyak pengungsi yang sakit harus menunggu lama hingga berminggu-minggu sebelum menerima perawatan medis. Hal ini, kata dia menimbulkan dampak buruk bagi para pengungsi.
“Dalam aksi demo ini juga kita meminta UNHCR memberi jawaban jika tidak kita akan menginap disini, hingga ada yang memberikan jawaban,” tukasnya.
Penulis : Mael
Editor : Redaksi
Discussion about this post