DM – Anak perusahaan Google di Rusia saat ini tengah berencana untuk mengajukan kebangkrutan setelah rekening bank mereka disita pihak pemerintah. Sebab dengan dibekukannya rekening perusahaan, Google tidak dapat melakukan pembayaran gaji staf dan vendor.
“Penyitaan rekening bank Google Rusia oleh otoritas Rusia telah membuat kantor kami di Rusia tidak dapat berfungsi, termasuk mempekerjakan dan membayar karyawan yang berbasis di Rusia, membayar pemasok dan vendor, dan memenuhi kewajiban keuangan lainnya,” kata juru bicara Google dikutip dari CNBC, Jumat (20/5/2022), sebagaimana dilansir dari detik.com
“Google Rusia telah menerbitkan pemberitahuan tentang niatnya untuk mengajukan kebangkrutan,” jelasnya lagi.
Sebelumnya anak perusahaan Google yang beroperasi di Rusia telah berada di bawah tekanan pemerintah setempat selama beberapa bulan terakhir karena gagal menghapus konten yang dianggap ilegal oleh Moskow. Selain itu perusahaan ini juga sempat ditekan oleh pihak berwenang Rusia karena sempat membatasi akses ke beberapa media Rusia di YouTube.
Berdasarkan laporan dari sebuah saluran TV di Rusia bahwa bulan April lalu para petugas pengadilan telah menyita 1 miliar rubel (US$ 15 juta) dari Google karena kegagalannya dalam memulihkan akses sejumlah akun YouTube di Rusia.
Selain itu berdasarkan laporan dari Layanan Jurusita Federal Rusia mencatat bahwa pihaknya telah melakukan dua penyitaan sejak pertengahan Maret serta denda dan biaya penegakan hukum lainnya (tanpa menyebutkan jumlahnya). Layanan tersebut mengkonfirmasi bahwa mereka telah menyita aset dan properti Google di Rusia.
Namun di sisi lain pihak Google tidak segera mengkonfirmasi apakah penyitaan dana tersebut yang menyebabkan niatnya untuk mengajukan kebangkrutan, atau apakah penyitaan lain telah terjadi.
Kendati demikian, juru bicara Google meyakinkan bahwa layanan gratis yang disediakan oleh perusahaan (termasuk penggunaan mesin pencarian Google dan YouTube) masih akan tetap beroperasi.
Begitu pula dengan pihak otoritas Rusia yang mengatakan bahwa pihaknya tidak berencana untuk memblokir akses terhadap YouTube maupun Google. Pihak otoritas Rusia mengakui bahwa langkah seperti itu (penutupan akses) kemungkinan dapat membuat pengguna Rusia menderita dan karenanya harus dihindari.
Sumber : detik.com
Editor : Redaksi
Discussion about this post