DM – Polri telah menetapkan 117 tersangka terkait kasus dugaan penyelewengan bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis solar yang dalam beberapa waktu terakhir. Penyelewengan tersebut membuat kelangkaan bahan bakar di sejumlah wilayah.
“Kami melaporkan bahwa kita telah melakukan penegakan hukum terhadap 117 tersangka dan 81 kasus saat ini sedang berproses,” kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam rapat koordinasi lintas sektor di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (14/4/2022) dilansir dari cnnindonesia.com.
Listyo menuturkan bahwa terdapat penyimpangan yang dilakukan oleh para pelaku industri dengan menggunakan bahan bakar subsidi pemerintah.
Menurut dia, para pelaku usaha itu mengambil dan membeli bahan bakar dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Dia menyebutkan bahwa para tersangka kerap berdalih kebutuhan industri tinggi sehingga memerlukan harga yang lebih murah.
“Karena memang ada disparitas harga yang cukup tinggi. Kebutuhan industri yang cukup tinggi sehingga mereka berusaha untuk mengambil kebutuhan minyak dari SPBU,” jelas dia.
Namun, Listyo memastikan bahwa ketersediaan BBM subsidi aman jelang Hari Raya Lebaran nanti. Ia mengatakan bahwa kesimpulan itu dilihat dari koordinasi dan pengecekan langsung di lapangan.
“Karena memang faktanya antara ketersediaan dengan kebutuhan di lapangan stoknya lebih besar cadangan maupun ketersediaan, bahkan mencukupi untuk beberapa waktu ke depan,” tandas dia.
Minyak mentah dunia memang meningkat tajam usai Rusia melancarkan invasi ke Ukraina sejak Kamis (24/2) lalu. Oleh karena itu, minyak mentah Indonesia alias Indonesia crude price juga ikut terpengaruh.
Pertamina memutuskan untuk menaikkan harga Pertamax menjadi Rp12.500 per liter. Hal itu sempat memicu antrean pengisian bensin Pertalite di sejumlah titik SPBU.
Sumber : cnnindonesia.com
Editor : Redaksi
Discussion about this post