DM – Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia melakukan pengecekan stok minyak goreng di Kota Tanjungpinang, Kepri. Hasil pengecekan itu, didapati bahwa minyak goreng jenis premium langka di Tanjungpinang.
Kepala Pusat Pengkajian Perdagangan Dalam Negeri di Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan, Kementerian Perdagangan, Dharmayugo Hermansyah mengatakan pengecekan ini berdasarkan perintah Menteri Perdagangan.
Kata dia, pengecekan tersebut dilakukan untuk menghadapi puasa dan lebaran. Beberapa hal yang disampaikan oleh Menteri Perdagangan, sambung Dharma bahwa stok minyak goreng premium harus tersedia.
Dharma menerangkan, bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 6 tahun 2022, sudah ditetapkan tentang Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng sawit.
“Yang belum terlaksana itu tolong dicari sebabnya jangan sampai persoalan kendala stok tidak ada atau langka lebih mencuat dari pada harga,” ujar Dharma usai memgecek stok di Gudang Minyak Goreng di Tanjungpinang, Jum’at (18/2/2022).
Dirinya meyampaikan, bahwa pihaknya telah mengecek gudang minyak goreng di Tanjungpinang sejak pago tadi. Dan menemukan, minyak goreng premium dalam keadaan kosong alias langka.
“Jadi kami sudah cek di gudang Indomarco dan Wilmar, itu kendalanya pengadaan kapal atau pendistribusian minyak goreng ke Kepri terlambat dari Medan,” kata Dharma.
Dalam dua minggu belakang ini, kata dia memang terjadi kendala sehingga kapal yang mengirimkan minyak goreng ke Kepri terhambat kedatangannya. Selanjutnya, ada juga masalah masalah reverasi minyak goreng yang sebelumnya sudah ada dan baru diselesaikan.
Dia menuturkan, menyampaikan revarasi adalah stok-stok lama yang sebelumnya dijual diatas harga Rp 14 ribu, itu tidak bisa dijual diatas harga Rp 14 ribu. Sehingga, sambung dia perlu dilaporkan jumlahnya berapa dan harganya berapa, sehingga dari pabrikan bisa mengganti dengan harga terbaru.
“Dari wilmar dan indomarco sudah berjanji menjual di harga Rp 14 ribu perliter,” terangnya.
Dhrma menambahkan, bahwa Senin mendatang 100 ton minyak goreng dari PT. Wilmar akan tiba di Tanjungpinang. Kemudian akhir Febuari mendatang masuk kembali 200 ton.
“Ditambah diawal Maret akan tercukupi untuk keseluruhan Kepulauan Riau sebanyak 500 ton,” tukasnya.
Penulis : Mael
Editor : Redaksi
Discussion about this post