DM-Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Riau H.TS. Arif Fadillah memimpin Rapat Persiapan Penabalan Gelar Adat kepada Panglima TNI dan Peletakan Batu Pertama Makogabwilhan I di Ruang Rapat Utama, Kantor Gubernur Kepri, Dompak, Tanjungpinang, Selasa (04/02).
Turut hadir mendampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra Raja Ariza, Kepala Dinas Kebudayaan Yeri Suparna serta dari perwakilan FKPD Provinsi Kepulauan Riau dan Ketua LAM provinsi Kepri H. Abdul Razak beserta anggota. Sementara itu dari Makogabwilhan I hadir Kepala Staf Gabwilhan I Mayjen TNI Richard Tampubolon beserta jajaran.
Arif dalam pembuka rapat menyampaikan rasa terimakasih, karena tidak lama lagi akan dibangun Markas Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Makogabwilhan) I di Pulau Dompak, Tanjungpinang yang Pimpinannya pun nanti berpangkat perwira tinggi jenderal bintang tiga atau laksamana madya (TNI AL) dengan tugas utamanya adalah untuk menjaga stabilitas keamanan di wilayah Kepri.
“Dengan hadirnya Makogabwilhan I di Kepri tentunya akan lebih menjamin kestabilan keamanan di kepri dan secara ekonomi juga akan berdampak pada pertumbuhan investasi dan perkembangan pariwisata,” jelas Arif.
Selanjutnya Arif menjelaskan bahwa untuk pembangunan Markas Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Makogabwilhan) I, sebelumnya telah diserahkan tanah hibah seluas 20 hektar di Dompak oleh Plt. Gubernur Kepulauan Riau H. Isdianto kepada Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto pada November 2019 lalu, dan pada tahun 2020 ini pembangunannya akan dimulai.
“Karena akan dibangun pada 2020 ini ,maka sebaiknya kita adakan semacam seremoni berupa peletakan batu pertama Makogabwilhan yang nantinya akan dihadiri oleh Plt. Gubernur Kepri beserta seluruh FKPD dan sangat besar harapan Panglima TNI juga dapat menghadirinya,” harap Arif.
Selain peletakan batu pertama, Arif menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau melalui Lembaga Adat Melayu Provinsi Kepulauan Riau juga berencana akan memberikan Gelar Adat kepada Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto atas dedikasi dan sumbangsihnya kepada kepulauan Riau.
“Jadi acaranya rencanya kita sejalankan. Setelah peletakan batu pertama, selanjutnya dilakukan Penabalan Gelar Adat kepada Panglima TNI yang rencananya akan dilaksanakan di Gedung Daerah Tanjungpinang,” jelas Arif.
Sementara itu Ketua LAM Provinsi Kepulauan Riau H. Abdul Razak dalam pemaparannya menjelaskan bahwa nantinya Panglima akan diberikan gelar adat dengan nama Datok Sri Satria Bejaya Negara yang bermakna kebesaran, keagungan, keutamaan, kekuatan dan kemuliaan bagi yang menyandangnya. Adapun gelar ini diberikan dengan berbagai pertimbangan diantaranya adalah kontribusinya terhadap keamanan di wilayah kepulauan Riau. Jadi gelar ini diberikan setelah melalui pertimbangan yang sangat matang dan hati-hati.
“Segala sesuatu untuk acara Penabalan Gelar Adat kepada Panglima TNI telah kami siapkan. Mulai dari pakaian adat melayu, tanjak, selempang, kain samping hingga alas kaki (capal). Tinggal menunggu kesiapan Panglima untuk hadir menerimanya,” jelas Abdul Razak.
Dalam pada itu Kepala Staf Gabwilhan I Mayjen TNI Richard Tampubolon menyampaikan bahwa laporan dari Rapat ini akan disampaikan kepada pimpinan. Nantinya kedatangan Panglima TNi selain peletakan batu pertama Makogabwilhan I, juga akan disejalankan juga dengan kegiatan penanaman pohon di sekitar markas dan bakti sosial.
“Surat resmi dari Pemprov Kepri, mohon segera dilayangkan sehingga bisa nanti disampaikan. Setelah surat masuk biasanya Panglima akan mengundang ke Jakarta terlebih dahulu untuk menjelaskan detail pelaksanaan acara dan penetapan waktunya. Jika waktu telah ditetapkan maka selanjutnya tinggal bersama merumuskan semua rangkaian kegiatan ini, agar pelaksanaan nantinya berjalan dengan baik,” jelasnya.
Discussion about this post