DM – Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium tidak tersedia di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) KM 7 Tanjungpinang. Bahkan, tulisan Premium di SPBU tersebut dihapus.
Kosongnya BBM jenis premium di SPBU tersebut sudh 10 hari berlalu, bahkan pihak SPBU membuat alasan yang tidak masuk akal.
Pengawas SPBU KM 7 Tanjungpinang, Sembiring mengakui untuk smentara pihaknya hanya menjual BBM jenis Pertamax. Kata dia tidak tersediannya lagi BBM Premium dikarenakan kekurangan tangki di SPBU itu.
“Sudah sepuluh hari premium kosong, sementara SPBU ini dialihkan ke Pertamax, Premium dan Pertalite sedang kosong,” ujarnya di SPBU Batu 7 Tanjungpinang, Senin (2/10/2020).
Dirinya beralasan, SPBU itu tidak menjual Premium dikarenakan tangki yang tidak memadai. Kata dia, jika nanti tangki Premium sudah direnovasi, maka akan tersedia kembali BBM jenis Premium itu.
“Jadi kita akan ada penambahan tangki. Kalau informasi Premium dihapus tidak ada kekita,” ungkapnya.
Berbeda dengan SPBU km 7,antrian panjang terjadi di SPBU Sei Carang KM 8. Terlihat puluhan mobil mewah mengantri untuk melakukan pengisian bahan bakar minyak subsidi jenis premium.
Pengawas SPBU Sei Carang, Dwi Hartanto mengatakan, pihaknya selalu menerima bahan bakar jenis premium dari pihak pertamina.
Antrian panjang yang terjadi di SPBU tersebut, dirinya mengatakan, mungkin ditempat lain belum masuk bahan bakar jenis premium.
“Makanya mereka pada antri disini (SPBU Sei Carang),” ujar Dwi.
Dwi menyebutkan, daftar nama premium di SPBUnya memang dihapus. Namun, tetap menjual BBM Premium.
“Namanya saja yang dihapus disini. Kalau untuk bahan bakar premium dihapus, saya kurang tau juga,” sebutnya.
Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Kadis perindagin) Kota Tanjungpinang, Ahmad Yani mengatakan akan memanggil pihak Pertamina guna membahas isu kuota BBM jenis Premium dikurangi untuk Tanjungpinang.
“Hari ini kami panggil pihak Pertamina, sudah kami surati, pukul 13.00 Wib bertemu di Kantor Walikota Tanjungpinang,” ujarnya pada saat dihubungi.
Penulis : Mael
Editor : Alam
Discussion about this post