DM- Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang melaksanakan kegiatan deklarasi Gerakan Siswa Mengaji yang diprakarsai bersama Kepri Center. Kegiatan ini disejalankan dengan peringatan Tahun Baru Islam 1442 Hijriyah. Deklarasi tersebut dilaksanakan di Aula SMP Negeri 4 Tanjungpinang, Kamis (20/8).
Drs. H. Atmadinata, M.Pd, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang dalam laporannya mengatakan terdapat beberapa fenomena dan gejala yang muncul di tengah-tengah keseharian dalam kehidupan masyarakat yang terjadi di kalangan sebagian kecil anak-anak usia sekolah pada waktu dan jam tertentu yang seharusnya pada waktu-waktu tersebut itu mereka sudah berada di rumah berkumpul beribadah bersama keluarga masing-masing. “Semua kita berharap pada waktu tertentu seperti setelah ibadah magrib, anak-anak ini berada di rumah dengan keluarga untuk mengaji dan belajar seperti tradisi kebiasaan kita dulu dulu, namun di beberapa titik kita masih menemukan kerumunan-kerumunan anak-anak usia sekolah, gejala seperti ini sangat berdampak negatif bila segera bila tidak segera kita berlaku secara bersama-sama,” jelasnya.
Salah satu dampak negatif yang sangat dirasakan lanjut Atma, sebagai pendidik sekaligus sebagai anggota masyarakat melihat kondisi seperti berkurangnya atau menurunnya adab akhlak anak-anak yang masih dalam usia sekolah ini perlu dijadikan perhatian, karena inti dari pendidikan adalah pendidikan budi pekerti dan pendidikan karakter akhlak mulia sebab tidak ada artinya jika seorang anak nanti hingga ia dewasa menjadi orang hebat, orang cerdas dan jenius, jika tidak berakhlak mulia. “Oleh karena itu proses pendidikan di sekolah tidak hanya sekedar menekankan pada pencapaian aspek kognitif belaka tetapi pada aspek afektif dan psikomotorik harus ada keselarasan, keserasian dan keseimbangan antara kecerdasan intelektual dengan kecerdasan spiritual serta kecerdasan sosial antara lahir dan batin, antara jasmani dan rohani, antara belahan otak kiri dan kanan serta antara dunia dan akhirat,” lanjutnya.
Itulah sebabnya perlu dihangatkan kembali Gerakan Siswa Mengaji ini terutama kegiatan siswa mengaji di lingkungan keluarga dan masyarakat di sekolah kegiatan ini masih tetap terawat tetap terpelihara tetap berlangsung diterapkan di implementasikan selama 30 menit di awal pelajaran selain jadwal literasi dan lainnya. “Gerakan Siswa Mengaji ini terutama di lingkungan keluarga dan masyarakat di sekolah, kegiatan ini masih tetap terawat tetap terpelihara tetap berlangsung diterapkan di implementasikan selama 30 menit di awal membaca,” pungkas Atma
Maskur Tilawahyu, SH, MH selaku perwakilan dari Direktur Kepri Center memberikan apresiasi kepada Pemko Tanjungpinang yang telah konsisten dan komitmen dalam pelaksanaan kegiatan Gerakan Siswa Mengaji ini. “Saya sampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Kota Tanjungpinang, Alhamdulillah Walikota Tanjungpinang sangat merespon dan partisipasi sudah sangat luar biasa, kami selaku bagian dari masyarakat untuk ikut serta ikut serta Bagaimana kami bisa berperan di dalam masyarakat kota Tanjungpinang ini respon baik itu disambut dengan deskripsi juga dengan Dinas Pendidikan dan akhirnya muncullah kegiatan ini,” jelas Maskur.
Maskur yang juga mantan Anggota DPRD Kota Tanjungpinang juga sangat mengapresiasi Bapak dan Ibu guru, kegiatan gerakan siswa mengaji yang sudah hari berjalan dengan baik di sekolah-sekolah tapi dalam hasil pantauan begitu juga masukan-masukan dari TPA/TPQ gerakan mengaji di sekolah itu sebagian anak-anak itu tidak kembali lagi mengaji di masjid di TPA/TPQ.
Hj. Rahma, S.IP, Plt. Walikota Tanjungpinang mengatakan kegiatan ini mengambil momentum tahun Baru Hijriah ini, ia mengajak untuk perkuat kembali pendidikan akhlak mulia.
“Maju dan mundurnya suatu bangsa tergantung pada pendidikannya, ungkapan ini tentu saja tidak salah, sebab dari pendidikan Iahirlah sosok-sosok yang kelak memimpin sebuah negeri, memimpin sebuah bangsa, oleh karena itu kita tidak mau sistem pendidikan kita hanya lebih menonjolkan aspek keilmuan dan kurang memberikan pendidikan yang seimbang dalam pembentukan akhlak mulia,” ungkap Rahma.
Akhlak menjadi salah satu tujuan pendidikan, lanjut Rakma karena akhlak akan mengarahkan pada kegiatan dan sikap positif. Aspek ini merupakan persoalan serius, maka upaya menanamkan kembali nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Quran dan hadis menjadi sangat urgen. “Salah satu cara untuk memiliki akhlak mulia tentu kita harus mencontoh pribadi Rasulullah, karena beliau memiliki sifat-sifat yang terpuji dan menjadi pedoman,” jelas Rahma.
Tak terbantahkan lagi bahwa dengan akhlak mulia yang telah dicontoh teladani oleh Nabi Muhammad, keteguhan iman, dan juga budi pekeninya yang Iuhur, beliau dapat merubah peradaban bangsa Arab jahiliyah pada saat itu. Maka tepatlah pada momentum Tahun baru Hijriah yang masih dalam .
Pemerintah Kota Tanjungpinang sangat memperhatikan sekali pendidikan karakter ini, sebagai penjabaran Visi dan Misi Pemerintah Kota Tanjungpinang melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RJPMD). Diantaranya adalah selaras dengan Gerakan Literasi Sekolah, yang salah satunya adalah gerakan siswa mengaji. “Pemerintah Kota Tanjungpinang melalui Dinas Pendidikan menggagas Gerakan Wajib Mengaji (WANGI) yang dilaksanakan pada setiap hari Kamis dan Jumat setiap minggunya dalam waktu 30 menit sebelum jam pertama pembelajaran dimulai, hal yang mendasari Gerakan WANGI ini adalah masih adanya peserta didik yang belum bisa mengaji, bagaimana mungkin menjadikan peserta didik memiliki sikap religius jika belum mengenal kitab sucinya sendiri,” papar Rahma.
Melalui Gerakan WANGI ini pula, imbuh Rahma, bertujuan untuk menciptakan peserta didik untuk menjadi pribadi muslim yang sesungguhnya, yang berkarakter kuat serta mampu mewujudkan nilai-nilai Agama Islam dalam kehidupannya sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun di masyarakat, dengan cara memahami isi kandungan Al Quran yang dibacanya,” imbuhnya.
Berawal dari Gerakan WANGI di sekolah ini, Rahma harapkan nantinya dapat berkembang luas dan bisa menjadi sebuah kultur yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan keseharian masyarakat Kota Tanjungpinang.
“Pada kesempatan yang baik ini, atas nama Pemerintah Kota Tanjungpinang mengingatkan kembali untuk meneruskan dan menggalakkan gerakan siswa mengaji bagi siswa siswi Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama dan tentu kita semua berharap agar penguatan gerakan ini tidak hanya terfokus pada saat di sekolah saja, tetapi diharapkan juga dimulai dari rumah atau keluarga,” lanjutnya.
Pemerintah Kota Tanjungpinang sangat mengapresiasi sekolah-sekolah yang telah melaksanakan Gerakan WANGI sebagai salah satu kegiatan nyata dari gerakan siswa mengaji. Hasil dari kegiatan gerakan siswa mengaji melalui program WANGI adalah siswa-siswi kelas 6 sebelum meneruskan ke jenjang SMP mereka mengikuti kegiatan Khatam Al Qur’an yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Tanjungpinang melalui Dinas Pendidikan bekerjasama dengan Kantor Kementerian Agama Tanjungpinang.
“Kepada bapak/ibu Kepala Sekolah, Guru Pendidikan Agama Islam dan Wali Kelas serta Pengawas Sekolah agar selalu menanamkan nilai-nilai religius, memberikan motivasi serta teladan bagi peserta didik dalam proses belajar mengajar, untuk menciptakan peserta didik yang berahlak mulia sebagai hasil dari pendidikan karakter tidak terlepas dari peran orang tua dalam keluarga masing-masing. Sehingga apa yang menjadi tujuan pendidikan kita dapat tercapai,” pungkas Rahma.
Usai memberi sambutan dan mendeklarasikan Gerakan Siswa Mengaji, Rahma melakulan penandatangan pernyataan bersama Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, Ormas Islam, Camat dan Lurah.
Discussion about this post