
DM – Mahasiswa yang tinggal di Kecamatan Tembelan, Kabupaten Bintan sangat menguluh dengan tidak adanya jaringan Internet ditempat tersebut.
Pasalnya, internet yang sudah merupakan makanan sehari-hari itu sangat dibutuhkan oleh pelajar Tambelan. Masyarakat Tambelan selama ini hanya mengandalkan jaringan Telkomsel yang hanya bisa digunakan untuk menelfon dan sms saja.
Salah seorang mahasiswa Tambelan yang kuliah di Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang mengakui, dirinya saat ini sangat membutuhkan jaringan internet.
Kata dia, kampusnya menerapkan kuliah daring, dirinya beserta mahasiswa lain berusaha untuk mencari sinyal agar bisa mengikuti proses perkuliahan.
“Kalau kuliah susah sekali. Kita harus mencari sinyal. Tapi, disini ada kok warung WiFi,” ujarnya di Tambelan, Sabtu (29/8/2020).
Meskipun di kawasan Tambelan ada warung WiFi, lanjutnya para masyarakat yang ingin menggunakan wifi tersebut harus membayar terlebih dahulu.
“Ada warung WiFi tapi bayar, 285 MB itu harganya mulai dari Rp 17.000 sampai Rp 20.000. Kalau 1 GB mahal tak sanggup. 285 MB hanya bisa digunakan untuk 1 mata kuliah saja,” sebutnya.
Dirinya juga berharap, pemerintah Provinsi Kepri dalam hal ini Gubernur untuk segera mengatasi problem sinyal internet di Tambelan
“Minimal jaringan internetnya 3G,,” pintanya.
Ditempat yang berbeda, Gubernur Kepri, Isdianto menyebutkan Pemerintah Provinsi Kepri bersama Telkomsel akan memperkuat jaringan internet di 3 pulau terpencil.
“Tahun ini kita bekerjasama dan sudah MoU dengan Telkomsel untuk memperkuat jaringan internet di Pulau Subi, Midai dan Tambelan,” sebutnya.
Isdianto berpesan agar siswa dan mahasiswa dapat terus meningkatkan semangat belajar untuk bisa meraih cita-cita.
“Apa yang adik-adik cita-citakan, tetap harus semangat belajar. Agar bisa meraih apa yang di inginkan,” pungkas Isdianto.
Penulis : Mael
Discussion about this post