DM – Bertambahnya pasien positif Covid-19 di Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) tentunya membuat masyarakat cemas. Seperti yang diketahui, jumlah pasien Covid-19 di Tanjungpinang hingga hari ini, Jum’at (21/8/2020) berjumlah 142 orang.
Tentunya, peran pemerintah setempat untuk memperhatikan kondisi ekonomi rakyatnya ditunggu-tunggu oleh masyarakat.
Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Tanjungpinang Rahma, disinggung apakah pemerintah masih memperhatikan masyarakat setelah memberikan bantuan sembako gratis, dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk yang terdampak Covid-19. Rahma hanya menuturkan, melihat kondisi terlebih dahulu.
“Belum ada, kita lihat kondisi terlebuh dahulu. Segala bantuan dalam kondisi Covid-19 ini sesuai dengan keadaan dan kondisinya,” ujarnya, Kamis (20/8/2020), di Tanjungpinang.
Orang nomor satu di Tanjungpinang itu juga menyebutkan, bahwasanya Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tanjungpinang kecil. Maka kata dia, pihaknya harus bijaksana dalam menggunakan APBD itu.
“Anggaran APBD Tanjungpinang tidaklah besar, tentu harus bijaksana dan arif dalam menyikapi segala sesuatu yang memang harus menjadi kewajiban,” ungkapnya.
Untuk diketahui, APBD Perubahan Kota Tanjungpinang untuk tahun 2020 sebanyak Rp. 900 Miliar lebih.
Sementara itu, Pengamat Kebijakan Publik, Wahyu Eko Yudiatmana angkat bicara terkait tanggapan Plt Wako Tanjungpinang.
Wahyu mengatakan, yang dibutuhkan saat ini, adalah respon Pemerintah Daerah dalam menghadapi situasi saat ini.
“Kalau dibilang kecil memang benar, namun yang dibutuhkan sekarang respon Pemerintah Daerah dalam mengahapi situasi ini. Saya melihat juga banyak Pemerintah Daerah, salah satunya Pemko Tanjungpinang yang kurang tanggap dalam mengambil kebijakan,” ujarnya.
Menurut dia, jika memang APBD di Tanjungpinang kecil, pihak Pemko Tanjungpinang harus memangkas semua program yang tidak penting. Sehingga kata dia, anggaran tersebut dialihkan ke penanganan Covid-19.
“Itu yang harus dilakukan kalau tidak tepat, kasian masyarakat yang betul-betul terdampak, bisa-bisa dalam tanda kutip mati pelan-pelan,” ungkapnya.
Dia mengungkapkan, bantaun untuk masyarakat yang terdampak Covid-19 sangat penting ditengah kondisi pandemi seperti ini. Kata dia, sebagaimana yang diketahui ekonomi masyarakat juga semakin lambat, dan semakin susah.
“Itu berpengaruh pada kehidupan kita, saya harap bantuan itu bisa didiistribusian untuk masyarakat yang benar-benar terdampak,” pungkasnya.
Penulis : Mael
Editor : Alam
Discussion about this post