DM, BLITAR — Pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Blitar No. Urut 2, Syauqul Muhibbin dan Elim Tyu Samba (SAE), tampil tegas dalam debat ketiga yang digelar oleh KPU Kota Blitar, Rabu (13/11/2024). Dalam debat pamungkas yang berlangsung Rabu malam, Paslon SAE menekankan komitmen mereka terhadap keberlanjutan program Beras Kesejahteraan Daerah (Rastrada) dan RT Keren yang dinilai krusial bagi kesejahteraan masyarakat.
Usai debat, dalam konferensi pers, Syauqul Muhibbin, atau yang akrab disapa Mas Ibin, mengajak masyarakat untuk lebih cerdas dalam memilih pemimpin dengan memperhatikan visi, misi, dan program yang ditawarkan masing-masing paslon. Ia menggarisbawahi bahwa program Rastrada dan RT Keren yang mereka usung tidak ditemukan dalam daftar program pasangan calon lain.
“Dalam debat tadi, kami menyoroti program Rastrada dan RT Keren yang ternyata tidak ada dalam agenda paslon 1. Ini penting, karena menyangkut alokasi anggaran dan keberlanjutan program yang telah berjalan baik selama ini. Kami ingin masyarakat memahami betul apa yang kami tawarkan dan apa yang tidak ditawarkan oleh calon lain,” ungkap Mas Ibin.
Mas Ibin menegaskan, keberlanjutan program sosial seperti Rastrada adalah bentuk komitmen Paslon SAE untuk menjaga kesejahteraan masyarakat Blitar, terutama dalam hal ketahanan pangan. Selain itu, program RT Keren yang diusungnya bertujuan memperkuat peran masyarakat di tingkat akar rumput melalui dukungan fasilitas dan pemberdayaan.
“Jangan memilih pemimpin seperti membeli kucing dalam karung. Program kami jelas dan terukur, tidak hanya janji manis. Kami sudah punya rekam jejak yang kuat dalam memperjuangkan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Paslon SAE juga menyoroti pentingnya melanjutkan program-program unggulan dan menambahkan inisiatif baru yang dapat meningkatkan kualitas hidup warga Blitar agar lebih maju dan berdaya saing di masa depan.
Menanggapi pertanyaan mengenai dukungan parlemen yang lebih kecil dibandingkan lawannya, Mas Ibin tetap optimis dan percaya bahwa kolaborasi yang baik dengan legislatif dapat diwujudkan. Ia mengutip contoh dari masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang berhasil memimpin meskipun didukung oleh partai yang relatif lebih kecil di parlemen.
“Saya kira eksekutif dan legislatif itu dua kamar yang berbeda. Seperti di zaman Pak SBY dulu, meski didukung partai yang lebih sedikit, beliau mampu menyelenggarakan pemerintahan dengan baik. Jadi, ini soal komunikasi, dan Insya Allah, kami bisa menyikapi tantangan ini,” jelasnya.
Mas Ibin juga menyampaikan rasa terima kasih atas antusiasme masyarakat Blitar yang mendukung Paslon SAE selama masa kampanye. Ia mengaku optimis mampu meraih kemenangan pada Pilkada 27 November mendatang.
“Kami melihat dukungan luar biasa dari masyarakat. Setiap kampanye yang kami adakan selalu diikuti oleh ribuan warga. Ini bukti bahwa masyarakat Kota Blitar menginginkan perubahan yang kami tawarkan,” tutup Mas Ibin.
Debat ketiga ini mengusung tema “Persatuan dan Keselarasan Pembangunan” dan mempertemukan Paslon No. Urut 1, Bambang Rianto dan Bayu Setyo Kuncoro, yang diusung oleh PDIP, Golkar, PPP, dan Gerindra, dengan Paslon No. Urut 2, Syauqul Muhibbin dan Elim Tyu Samba, yang didukung oleh PKB, PAN, Demokrat, Nasdem, PKN, dan PSI.
Kedua pasangan calon saling beradu visi, misi, serta program strategis untuk membawa Kota Blitar lebih maju. Masyarakat kini menanti hasil akhir Pilkada yang akan segera berlangsung, berharap mendapatkan pemimpin terbaik yang mampu membawa perubahan positif bagi masa depan Kota Blitar.
Penulis: DANI ELANG SAKTI
Discussion about this post