DM, BLITAR – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Blitar kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan pelayanan sanitasi. Pada Selasa (29/10/2024), Bappedalitbang mengadakan Coaching Clinic 4 dan Monitoring Evaluasi (Monev) Uji Coba Model Layanan Skala Terbatas sebagai bagian dari implementasi Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK).
Acara yang berlangsung di Ruang Rapat Candi Simping, Setda Kabupaten Blitar, ini dihadiri oleh sejumlah pihak, termasuk Tim Pokja PKP (Perumahan dan Kawasan Permukiman) Kabupaten Blitar, perwakilan Bappeda Provinsi Jawa Timur, serta Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur. Kegiatan ini merupakan salah satu langkah strategis untuk mengatasi tantangan sektor sanitasi yang masih dihadapi Kabupaten Blitar.
Komitmen Tingkatkan Layanan Sanitasi
Kepala Bappedalitbang Kabupaten Blitar, Drs. Rully Wahyu Prasetyowanto, ME, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Pokja PKP, menegaskan bahwa percepatan pembangunan sektor sanitasi, khususnya air limbah domestik dan persampahan, harus menjadi prioritas. “Sanitasi adalah kebutuhan dasar yang wajib dipenuhi. Melalui program BLITAR BISSA (Blitar Bersinergi Implementasikan Strategi Sanitasi Aman), kami berupaya mewujudkan layanan sanitasi yang aman dan berkelanjutan,” ujar Rully.
Menurutnya, program BLITAR BISSA mencakup dua inisiatif utama, yaitu BISSA IPLT (Intensifkan Pengelolaan Air Limbah Terpadu) dan BISSA TPST (Terapkan Pengelolaan Sampah Terpadu). Keduanya diharapkan dapat menjadi solusi konkret bagi permasalahan sanitasi di Kabupaten Blitar.
Mendukung Pengalokasian Anggaran Sanitasi
Sekretaris Daerah Kabupaten Blitar, Drs. Izul Marom, M.Sc., selaku Ketua Pokja PKP, turut memberikan arahan dalam kegiatan tersebut. Ia menyampaikan pentingnya alokasi anggaran dalam APBD untuk mendukung program-program sanitasi. “Kami mendukung pengalokasian anggaran secara bertahap untuk merealisasikan kebijakan sanitasi yang telah dirancang,” ungkap Izul.
Selain itu, perwakilan Pokja PKP Provinsi Jawa Timur mengapresiasi langkah Kabupaten Blitar yang konsisten dalam implementasi SSK. Mereka berharap agar komitmen ini terus dijaga hingga tahapan akhir pelaksanaan.
Kunjungan Lapangan: Wujud Nyata Implementasi Sanitasi
Setelah Coaching Clinic, kegiatan dilanjutkan dengan Monitoring dan Evaluasi (Monev) di dua lokasi uji coba, yaitu Desa Wonodadi dan Desa Semen. Di Desa Wonodadi, dilakukan evaluasi terhadap kolaborasi berbagai program, seperti Pak Bas (Pembangunan Kolaboratif untuk Blitar Aman Sanitasi), Sat Set (Sadar Terjadwal Sedot Tinja), dan Senja Bahari (Sedot Tinja dan Jamban Sehat Mandiri). Dalam program ini, wirausaha sanitasi bersama kader sanitarian dari Puskesmas setempat berperan aktif sebagai demand activator, mempromosikan layanan sedot tinja dan pembangunan jamban sehat.
“Program ini melibatkan kerjasama antara pemerintah, wirausaha sanitasi, dan masyarakat, dengan dukungan pembiayaan dari lembaga keuangan,” tambah Rully.
Di Desa Semen, Kecamatan Gandusari, rombongan mengunjungi TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle) Semen Asri Makmur. TPS3R ini merupakan bagian dari kebijakan Bakol Sate (Pembangunan Kolaboratif Sampah Terpadu) dan Blitar Resik (Blitar Reduksi Sampah). Meskipun baru berjalan beberapa bulan, TPS3R ini sudah melayani berbagai sektor, seperti Puskesmas, tempat wisata, dan bank sampah setempat.
“Kami bangga dengan kemajuan TPS3R Semen Asri Makmur. Selain mengelola sampah secara mandiri, TPS3R ini juga mulai memproduksi pupuk kompos dan cair, serta media maggot, meskipun masih dalam tahap uji coba,” jelas Rully.
Fokus Pada Sanitasi Berkelanjutan
Melalui kolaborasi bersama Pokja PKP, Kabupaten Blitar berkomitmen menyelesaikan seluruh tahapan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP). Diharapkan dengan strategi ini, layanan sanitasi, baik air limbah domestik maupun persampahan, dapat semakin meningkat dan berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.
“Dengan dukungan semua pihak, kami optimis Kabupaten Blitar dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam penerapan strategi sanitasi yang efektif dan berkelanjutan,” pungkas Rully Wahyu Prasetyowanto.
Kegiatan ini menegaskan komitmen Kabupaten Blitar untuk terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas sanitasi demi mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera.
Penulis: DANI ELANG SAKTI
Discussion about this post