
DM, BLITAR – Pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Blitar nomor urut 1, Rijanto-Beky, mengikuti debat publik pertama yang digelar oleh KPU Kabupaten Blitar pada Jumat (18/10/2024). Mereka beradu gagasan dengan Paslon nomor urut 2, Rini-Ghoni, dengan tema debat “Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dan Memajukan Daerah.”
Pada sesi pertama yang berfokus pada pendalaman visi dan misi, Rijanto-Beky menampilkan busana produk UMKM asli Blitar sebagai bentuk implementasi visi mereka yang bertajuk “Kabupaten Blitar Berdaya Berjaya.” Dalam visinya, daya saing menjadi prioritas utama, yang akan dicapai melalui empat misi atau Catur Dharma, yakni peningkatan sumber daya manusia (SDM), pelayanan kesehatan, pendidikan, infrastruktur pendukung ekonomi, internet gratis, pembangunan rumah ibadah, dan penerangan jalan.
“Ada 208 titik internet gratis, rumah ibadah, serta penerangan jalan yang akan kami wujudkan agar seluruh wilayah menjadi terang benderang jika Rijanto-Beky terpilih,” ujar Beky.
Pada sesi tanya jawab dengan panelis, Rijanto-Beky ditanya mengenai pengembangan UMKM yang sering terkendala modal untuk berinovasi. Rijanto menjelaskan bahwa dirinya berpengalaman dalam membantu permodalan selama menjabat sebagai Bupati Blitar pada periode 2016-2021. Selain memberikan permodalan, ia juga menginisiasi pelatihan bagi UMKM dengan slogan Bela Beli Produk Blitar dan Ojo Lungo Adoh Sakdurunge Kemput Blitar (Olas Kembar).
Dalam bidang infrastruktur, Rijanto merespons tanggapan Paslon nomor 2 dengan menyatakan bahwa upaya membangun infrastruktur sempat tertunda karena pandemi COVID-19. Ia meminta masyarakat untuk kembali memilihnya agar bisa melanjutkan pembangunan infrastruktur yang tertunda.
Saat ditanya oleh panelis tentang pilihan investasi di sektor pertambangan yang berpotensi merusak lingkungan, Rijanto menegaskan bahwa dirinya berkomitmen memperbaiki keduanya. Ia akan memfasilitasi pertambangan agar tidak merusak lingkungan dan membangun jalan khusus pertambangan dengan betonisasi, sehingga investasi dan pertambangan bisa berjalan beriringan.
“Sebagai putra daerah, saya tahu betul lokasi-lokasi tambang. Kami memiliki konsep yang jelas, dan semua akan diselesaikan,” kata Rijanto.
Menanggapi konsep pariwisata yang diusung oleh Paslon Rini-Ghoni, Rijanto kembali mempromosikan konsep Olas Kembar. Ia juga mengkritik kinerja Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) yang menurutnya kurang aktif selama kepemimpinan Rini Syarifah, dan berjanji akan membenahi sektor pariwisata jika terpilih.
Saat menjawab pertanyaan panelis tentang pendidikan, Rijanto menawarkan solusi sekolah lapang untuk anak-anak yang putus sekolah karena harus bekerja. Melalui kerja sama dengan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat), ia berencana meningkatkan pendidikan bagi anak-anak tersebut agar dapat mengikuti program kejar paket A, B, dan C, setara dengan pendidikan formal.
“Masalahnya adalah banyak anak usia sekolah yang harus bekerja. Dengan sekolah lapang, mereka bisa tetap mendapatkan ijazah setara SD, SMP, dan SMA,” ujar Rijanto.
Di sektor pertanian dan peternakan, Rijanto menawarkan konsep BUMDesa atau koperasi yang berperan seperti Bulog, untuk mendukung perekonomian desa.
Pada sesi tanya jawab antar Paslon, Beky menanyakan strategi Paslon nomor 2 untuk memajukan perekonomian. Rijanto kemudian menegaskan bahwa kolaborasi dengan swasta atau investor adalah cara yang efektif untuk meningkatkan ekonomi daerah.
Dalam menjawab pertanyaan terkait pariwisata, Rijanto mengkritik pemerintahan Rini Syarifah yang dianggapnya kurang mengadakan acara besar. Ia juga menyinggung dukungannya terhadap sound horek, sebuah event besar di daerah, sebagai bagian dari penyelenggaraan acara budaya.
“Perlu diketahui, sebelum pandemi, kami mengadakan banyak event besar, termasuk Candi Penataran Seruling,” ungkap Rijanto, memamerkan keberhasilan acaranya saat ia menjabat bupati.
Di bidang peternakan, Beky menyatakan keinginannya untuk menciptakan kolaborasi antara peternak sapi dan masyarakat yang mencari rumput. Ia juga berharap Kabupaten Blitar tetap kondusif dan masyarakat tidak lagi mengeluhkan masalah infrastruktur seperti jalan rusak di wilayah selatan.
Rijanto juga menyinggung minimnya investasi yang masuk selama pemerintahan Rini Syarifah. Ia mencontohkan beberapa investasi besar seperti Greenfield dan Pabrik Gula RMI yang masuk ke Blitar ketika ia masih menjabat, yang menurutnya dapat memicu kemitraan dengan usaha warga sekitar.
Pada pernyataan penutup, Rijanto menekankan pentingnya membangkitkan kembali semangat Blitar sebagai Bumi Para Raja. Ia berkomitmen untuk meningkatkan potensi peternakan dan pertanian, serta membudayakan gotong royong dan toleransi di masyarakat.
“Blitar akan semakin kawentar (terkenal). Bersama Rijanto-Beky, ekonomi akan kita percepat, infrastruktur yang bermasalah akan diperbaiki. Rijanto-Beky Menang!,” tutup Rijanto dalam debat tersebut.
Penulis: DANI ELANG SAKTI
Discussion about this post