DM, BLITAR – Pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Blitar, Bambang Rianto dan Bayu Setyo Kuncoro, menunjukkan performa impresif dalam debat publik pertama yang diselenggarakan KPU Kota Blitar pada Rabu, 16 Oktober 2024. Pasangan nomor urut 1 ini menampilkan strategi yang matang dengan program-program yang dianggap realistis, berbekal pengalaman politik yang lebih unggul dibandingkan rival mereka, pasangan nomor urut 2, Ibin dan Elim.
Debat yang mengusung tema “Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dan Memajukan Daerah” ini membahas kebijakan dalam sektor pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, keagamaan, serta sosial kemasyarakatan. Di awal sesi, Bambang Rianto memperkenalkan visi besar mereka untuk menjadikan Kota Blitar sebagai kota yang RAMAH (Religius, Nasionalis, Maju, Amanah). Bambang menekankan bahwa visi ini berorientasi pada pengembangan berbagai aspek kehidupan kota, mulai dari pendidikan hingga kesejahteraan kelompok perempuan, anak-anak, lansia, dan penyandang disabilitas.
“Kami akan melanjutkan dan memperbaiki program Kota Blitar yang saat ini sudah keren, menjadi lebih ramah dan lebih keren dengan kebijakan-kebijakan yang langsung menyentuh masyarakat,” ungkap Bambang dengan optimisme.
Di sesi ekonomi, Bambang-Bayu fokus pada solusi mengatasi pengangguran melalui pengembangan UMKM dan kerja sama dengan sektor swasta. Mereka juga berencana menarik investasi dari luar daerah untuk membuka lebih banyak lapangan kerja. Bambang juga menyoroti pentingnya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui optimalisasi pajak dari sektor pariwisata, pasar modern, rumah makan, dan parkir, tanpa perlu menaikkan beban pajak masyarakat.
Dalam bidang kesehatan, pasangan ini menegaskan komitmennya untuk mempercepat penanganan stunting melalui kolaborasi dengan program nasional dan provinsi. Sementara itu, di sektor lingkungan, visi ramah mereka mencakup program penghijauan besar-besaran dengan target penanaman sejuta pohon, sekaligus revitalisasi ruang-ruang hijau publik untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Kami sudah belajar dari kota-kota besar seperti Surabaya dalam mengelola lingkungan, dan kami ingin menerapkannya di Blitar. Kami juga akan bersihkan lahan sungai-sungai agar kota ini lebih ramah lingkungan,” tambah Bambang, yang memiliki pengalaman di bidang lingkungan hidup saat menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Timur.
Tak hanya itu, program unggulan lainnya adalah percepatan program smart city. Pasangan ini berencana menambah titik Wi-Fi gratis di seluruh kota serta memasang lebih banyak CCTV untuk meningkatkan keamanan warga.
Saat sesi tanya jawab antar Paslon, Bambang-Bayu melontarkan kritik terhadap program RT Keren dari pasangan Ibin-Elim, yang rencananya akan meningkatkan anggaran RT dari Rp 50 juta menjadi Rp 100 juta. Menurut Bambang, klaim bahwa Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) Kota Blitar mencapai Rp 100 miliar tidaklah realistis. “Kami ingin anggaran yang logis dan tidak ingin membodohi masyarakat hanya untuk mendapat simpati,” tegas Bambang.
Bambang-Bayu juga mempertanyakan rencana Ibin-Elim terkait pembangunan industri besar di Kota Blitar. Mereka menilai bahwa dengan luas wilayah Blitar yang hanya 32 kilometer persegi, program ini tidak sesuai dengan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan akan menimbulkan dampak lingkungan yang besar. Sebagai solusi, pasangan ini lebih memprioritaskan pengembangan industri kecil serta UMKM, yang diyakini lebih cocok dengan potensi daerah.
Di sisi lain, dalam hal pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Bambang-Bayu menekankan bahwa dua BUMD milik Pemkot Blitar, yaitu PDAM Tirta Patria dan BPR Artha Praja (Bank Kota Blitar), belum berkontribusi optimal terhadap PAD. Kritik ini direspons oleh pasangan Ibin-Elim, yang menyatakan bahwa BUMD tidak harus selalu menghasilkan keuntungan, namun lebih fokus pada pelayanan masyarakat.
Namun, Bayu menegaskan bahwa penanganan BUMD tetap memerlukan solusi konkret. “Kami sudah terlibat dalam pengawasan anggaran BUMD dan memiliki pengalaman langsung, bukan sekadar janji,” kata Bayu, merujuk pada pengalamannya sebagai anggota Badan Anggaran DPRD Kota Blitar.
Pada penutupan debat, Bambang-Bayu mengajak masyarakat untuk bersama-sama mendukung Kota Blitar yang lebih ramah, keren, dan berkelanjutan. Dengan latar belakang sebagai wakil rakyat di tingkat Provinsi Jawa Timur dan Kota Blitar, mereka optimistis mampu membawa perubahan positif bagi kota tercinta.
“Bersatu kita kuat, tambah keren kotone, tambah ramah, Bambang-Bayu menang!” pungkas pasangan ini dengan penuh semangat, menutup debat perdana yang penuh antusiasme.
Penulis: DANI ELANG SAKTI
Discussion about this post