DM – Komisi II DPRD Provinsi Kepri melalukan pertemuan dengan kelompok nelayan dan budidaya ikan Desa Pengujan, Kabupaten Bintan, Senin (10/6/2024).
Dalam pertemuan tersebut, kelompok budidaya ikan dan nelayan setempat mengadu terkait dampak tercemarnya limbah, yang diduga berasal dari tambak udang.
Ketua Komisi II DPRD Kepri, Wahyu Wahuyudin mengatakan pertemuan ini untuk mengetahui secara pasti kronologi pencemaran limbang yang dialami warga Desa Pengujan.
Selain itu, pertemuan ini juga untuk mengetahui angka pasti kerugian nelayan dan kelompok budidaya ikan, akibat pencemaran limbah tersebut.
“Kemudian untuk mengetahui kerugian mereka. Tapi kita tampung dulu, karena mereka belum membawa data secara lengkap,” ujar Wahyudin di Desa Pengujan.
Dari hasil pertemuan, kata Wahyudin ada tambak udang di kawasan Desa Pengujan yang jebol saat curah hujan tinggi, pada awal 2023 yang lalu.
Kejadian ini menimbulkan dampak kepada masyarakat nelayan dan kelompok budidaya ikan. Sehingga, nantinya Komisi II DPRD Kepri juga akan turun ke lokasi untuk meninjau.
“Kita menunggu data. Jika belum detail agak repot juga. Ini harus benar benar, jangan sampai ada kesalahpahaman,” tambahnya.
Selain itu, Wahyudin menuturkan bahwa masyarakat juga melaporkan kejadian ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Menurutnya, KLHK harus mengecek terkait hal ini. Bahkan, pihaknya juga harus menunggu keputusan dari pihak kementerian, dan data kerugian yang dialami masyarakat.
“Ini yang akan sedikit sulit, karena kejadiannya sudah setahun lalu. Sehingga saat ini air sudah berubah,” ungkapnya.
Sementara itu, salah satu kelompok budidaya ikan Desa Pengujan, Hoslan menyampaikan total kerugian yang dialami 11 kelompok budidaya ikan dan nelayan kurang lebih senilai Rp.1,7 Miliar.
“Jadi Komisi II minta data dari nelayan dan kelompok budidaya ikan yang rugi. Kemudian mau tau kejadiannya seperti apa. Untuk kerugian sekitar Rp.1,7 Miliar,” sebut Slotplay.
Selain itu kata Hoslan, ia bersama kelompok budidaya ikan lainnya juga telah melakukan pertemuan dengan KLHK melalui via zoom.
Alhasil, pihak KLHK akan datang dan mengambil sampel lokasi yang diduga dicemari limbah tambak udang.
“KLHK akan turun, untuk menindaklanjuti laporan. Mereka juga akan bawa tim ahli, untuk mencari sampel. KLHK datang sebulan ke depan,” pungkasnya.
Penulis: Mael
Editor: Redaksi
Discussion about this post