DM – Seorang pria bernama Rendi asal Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri mengaku dibegal. Cerita itupun di posting di sosial media.
Tak disangka, ternyata cerita yang disampaikan oleh Rendi ternyata bohong. Dalam video klarifikasi yang diterima Detak.media, ia mengaku bahwa kejadian itu tidak benar adanya.
“Kejadian tersebut tidak benar adanya. Saya memohon maaf atas kejadian yang saya lakukan,” kata Rendi dalam video tersebut, Rabu (8/5/2024).
Rendi juga meminta maaf kepada warga Tanjungpinang, lantaran telah membuat kisruh atas isu begal yang ia ceritakan itu.
“Saya meminta maaf kepada masyarakat Tanjungpinang dan kepada keluarga besar Kepolisan Republik Indonesia,” tambahnya.
Sementara itu, Kapolsek Bukit Bestari, AKP Yuhendri membenarkan, bahwa kejadian pembegalan yang dialami Rendi sama sekali tidak pernah terjadi.
Ia menyampaikan, alasan Rendi berbohong lantaran sempat mengalami masalah dengan orang tuannya.
“Dia bohong karena ada masalah sama orang taunya,” tegas AKP Yuhendri.
Ia menambahkan, luka di bagian tangan yang dialami Rendi bukanlah terkena senjata tajam pembegal. Melainkan, luka usai memukul Speedo meter.
“Dia pukul spedometernya di dompak, dan luka. Dia sudah meminta maaf,” ungkapnya.
Penulis: Mael
Editor: Redaksi
Discussion about this post