DM – Perpustakaan bukan sekedar merupakan sarana untuk mengantarkan anak didik agar mampu membaca dengan lancar, melainkan juga untuk meningkatkan literasi.
Sehingga, untuk meningkatkan Literasi di Sekolah perlu peran penting baik itu Guru maupun para orang tua.
Dengan kemampuan literasi, anak didik nantinya akan produktif kemudian juga mampu berpikir kritis.
Dalam hal ini, Yusi Hartati, Sub Koordinasi Budaya Literasi Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Kepulauan Riau mengatakan pihaknya selalu turun sosialisasi ke Sekolah-sekolah.
“Kita menganjurkan kepada siswa dapat mengenali Perpustakaan sekolah, karena yang kita tahu sering melihat sering bermain handphone saja,”ujarnya Selasa (19/03).
Selain datang ke Sekolah melakukan sosialisasi, Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Kepulauan Riau juga melakukan kerjasama dengan Guru di Sekolah agar mengajak anak murid datang ke Perpustakaan Provinsi.
“Terus kita bekerjasama dengan Guru-guru agar mengajak anak murid datang ke Perpustakaan kami, jadi anak murid ada kunjungan, jadi dia tau ada buku apa saja sehingga dapat mengerjakan tugas sekolah di perpustakaan,”katanya
Meningkatkan Literasi juga, lanjutnya, Guru memberikan tugas kepada murid, lalu murid mencari bahan ke Perpustakaan dengan berbagai macam bahan penerbit bahan pustaka.
“Jadi itu meningkatkan Literasi juga dan pada akhirnya kami ada juga lomba pidato atau karya tulis, itukan output dari literasi ketika mereka sudah rajin membaca,”tuturnya
Dan untuk diketahui juga dikutip dari Kemendikbud.go.id Perpustakaan sekolah sesungguhnya mempunyai peran untuk meningkatkan literasi membaca siswa Indonesia yang rendah.
Oleh karena itu, perpustakaan sekolah tak boleh lagi sekadar ada dan dikelola seadanya oleh guru untuk mendapat tambahan jam mengajar yang kurang. Perpustakaan sekolah harus menjadi investasi penting untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional dalam mendukung budaya literasi warga sekolah.
Perpustakaan sekolah harus menjadi learning centered. Hal itu sesuai dengan arah visi pendidikan di banyak negara maju di dunia, yakni membentuk knowledge based society.
Masyarakat berbasis pengetahuan memiliki ciri kreatif, inovatif, solutif, demokratis, beretika, pembelajar mandiri, dan pembelajar sepanjang hayat.(Adv)
Penulis: Redaksi
Editor: Redaksi
Discussion about this post