DM – Sejumlah warga Kampung Sidojasa, RT04 RW03 Kelurahan Batu 9 Jalan Garuda Kota Tanjungpinang mengeluhkan kondisi banjir saat hujan. Tidak main-main, tinggi banjir mencapai selutut orang dewasa.
Warga yang terdampak, terpaksa membeli tanah timbun untuk meninggikan rumah mereka. Kondisi banjir yang tinggi, baru terjadi sejak akhir Desember 2023 yang lalu.
Mahbub (55), satu diantara warga setempat mengatakan, biasanya kawasan tempat tinggalnya memang kerap kebanjiran. Tapi, banjir tersebut tidak masuk ke dalam rumahnya.
Saat ini banjir yang terjadi sejak tiga bulan belakangan sangat tinggi. Setiap hujan melanda, rumahnya pasti terendam banjir.
“Biasanya memang banjir, tapi tidak sampai masuk ke rumah sekarang sudah naik ke dalam rumah,” ujar Mahbud, saat ditemui dikediamannya.
Ia menilai, parahnya banjir terjadi sejak ada proyek pembangunan rumah, yang terletak tidak jauh dari kediamannya. Perumahan tersebut terletak di dekat Rumah Potong Hewan milik Pemko Tanjungpinang.
“Sejak dibangun perumahan itu. Jadi air semua kesini (rumahnya). Dihalaman saya dulu bisa jadi kebun, sekarang sudah jadi kolam,” tambahnya.
Ia berharap kepada Pemerintah Tanjungpinang, segera meninjau dan mencarikan solusi untuk warganya. Seperti membangun parit, agar air dari perumahan tidak lari ke rumahnya.
“Parit yang nomor satu, paling tinggi saat ini, gara-gara perumahan. Sekarang terpaksa kita beli tanah timbun, buat tinggikan rumah,” ucap Mahbub.
Sementara menurut warga lainnya, Abdul Razak menambahkan, ia sudah tinggal di Kampung Sidojasa sejak empat tahun yang lalu. Selama itu, ia baru merasakan banjir setinggi lutut orang dewasa pada tahun 2023 ini.
Abdul mengaku terpaksa membeli tanah timbun, untuk meninggikan halamannya agar banjir tidak masuk lagi ke rumahnya.
“Ini solusinya, agar air tidak lagi masuk ke rumah. Sejak ada pembangunan rumah, banjirnya makin parah,” pungkasnya.
Penulis: Mael
Editor: Redaksi
Discussion about this post