DM, Blitar – Sekretaris Jendral (Sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristianto optimis suara pasangan calon presiden (Paslon) Ganjar-Mahfud menang di Pemilu 2024 yang diwarnai ketidaknetralan pemerintah dan aparat. Dalam waktu H-5 pencoblosan akan menjadi titik balik suara rakyat yang menyuarakan kebenaran.
Hal demikian diungkapkannya saat mendampingi Megawati Soekarnoputri yang ziarah di Makam Bung Karno, Jumat (9/2/2023) usai mengikuti kampanye di Jawa Timur. Dia mengakui kader di daerah menemui adanya intimidasi dan interferensi oknum aparat dalam mempengaruhi suara Pemilu.
Kata Hasto, rakyat mulai menunjukkan perlawanan dalam beberapa waktu terakhir menjelang pemilu. Seperti dilakukan akademisi dari kampus-kampus tersebar di Indonesia, mengutarakan kritik atas ketidaknetralan pemerintah.
“Dari pengalaman kami justru H-5 terjadi titik balik. Rakyat menyuarakan kebenaran. Seperti kritik dari perguruan tinggi ke Pak Jokowi yang disikapi Pak Bahlil justru dinilai melecehkan akademisi. Menurut PDI Perjuangan guru-guru besar itu bertindak karena kebebasan akademik berdasarkan kebenaran ilmu pengetahuan. Sehingga perguruan tinggi tidak bisa dibungkam oleh kekuatan mana pun, sama dengan rakyat tidak bisa dibungkam karena didasarkan pada kebenaran,” tuturnya.
Menurut Hasto, dari kampanye yang dilakukan Ganjar-Mahfud di pelosok Indonesia selalu ramai di tengah intimidasi yang dilakukan pemerintah. Ini menjadi salah satu bukti rakyat berani menentang oknum-oknum yang ingin membungkam kebebasan demokrasi yang menjadi hak rakyat.
“Melihat pergerakan rakyat di Banyuwangi di Gelora Bung Karno, di Bandung, di Lampung, di Sumatera kami meyakini Pak Ganjar-Mahfud akan menang pemilu. Ini karena apa, karena akhirnya rakyat tahu, meskipun menghadapi intimidasi berani datang,” ujarnya.
Hasto menjelaskan, kekuatan pergerakan rakyat menjadi ciri Ganjar Mahfud. Sebab, Paslon nomor 03 yang diusung PDI Perjuangan ini mempunyai latar belakang dari rakyat biasa, yang tentunya mempunyai keberpihakan pada wong cilik.
“Ganjar-Mahfud, pedang keadilan bagi mereka-mereka yang menyalahgunakan kekuasaan, nah sementara pasangan 02 didukung oleh para konglomerat besar. Ini yang membedakan, kalau para pengusaha-pengusaha besar mendukung kan tujuannya mau kembali modal, kalau rakyat tujuannya agar bangsa ini bisa lebih baik itu sudah cukup,” pungkasnya.
Penulis: Dani Elang Sakti
Editor: Redaksi
Discussion about this post