DM, Blitar – PDI Perjuangan Kabupaten Blitar adakan rapat di posko pemenangan Ganjar dan Mahfud bersama pengurus DPC dan PAC. Rapat pada Minggu (3/12/2023) ini membahas adanya isu kader yang berbelok memilih pasangan paslon lain sembari mengenakan atribut Partai PDI Perjuangan.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blitar Rijanto, dalam wawancaranya menegaskan itu bukan kader Partai. Dan PDI Perjuangan tetap solid dengan mendukung pasangan Capres dan Cawapres, Ganjar-Mahfud.
“PDI Perjuangan Kabupaten Blitar tetap solid, bergerak dan berjuang dalam Pilpres ini nanti dalam memenangkan pasangan dari PDI Perjuangan yaitu Ganjar-Mahfud. Insyaallah Ganjar-Mahfud menang, Ganjar-Mahfud Presiden”, kata Rijanto yang pernah menjabat sebagai Bupati Blitar ini.
Rijanto mengatakan dengan adanya peristiwa ini dia tetap mengatakan dengan tegas kader PDI Perjuangan Kabupaten Blitar tidak terganggu sedikitpun. Dan dia mengatakan yang namanya PDI Perjuangan tetap solid tidak akan terpengaruh oleh berita-berita semacam itu.
“Jadi kita untuk menjaga para kader tetap solid, kita selalu menjaga komunikasi dengan tim pemenangan dan selalu menjalin komunikasi baik itu dengan Partai PPP, Partai Hanura, maupun Partai Perindo. Kemudian untuk seluruh Caleg kita ketika turun ke bawah menyapa rakyat jangan lupa misi di samping untuk pemenangannya, tetapi juga berjuang untuk pemenangan Ganjar-Mahfud,” jelasnya.
Untuk mengantisipasi berita negatif menuju Pesta Demokrasi di 2024, Rijanto memberikan pesannya ke kader, koalisi partai dan masyarakat untuk tetap waspada terhadap berita di media sosial, serta tetap jeli memilah berita positif dan menghindari berita yang bermuatan kabar hoax.
Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blitar Supriadi, memaparkan orang yang berada dalam video yang viral dan beredar di sosial media dengan memakai atribut PDI-P dengan mendukung paslon lain ini setelah di telusuri, mereka sama sekali bukan dari struktural partai dan bukan merupakan kader PDI-P.
Dia juga menjelaskan sehubungan dengan atribut PDI-P banyak dijual dipasaran, maka banyak dimanfaatkan oleh tim lawan untuk menggiring berita negatif di sosial media. Serta dalam peristiwa kali ini atribut PDI-P disalah gunakan untuk Black Campaign.
“Jadi syukur alhamdulillah peristiwa ini segera terungkap dan demi menjaga kesuksesan kita bersama maka kita lebih menjaga kekompakan tim-tim kita yang ada di bawah,” ujar Supriadi.
Penulis: Dani Elang Sakti
Editor: Tiara
Discussion about this post