DM – Harga bawang merah yang dijual di pasar tradisional Bintan Center (Bincen) Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri mulai merangkak naik.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin), Riany mengatakan kenaikan harga bawang disebabkan faktor cuaca. Menurutnya, cuaca pada akhir tahun 2023 ini terbilang ekstrim.
“Disebabkan cuaca, memang cuaca, salah satu penyebabnya,” ujar Riany, Sabtu (25/11/2023).
Riany menerangkan, pihaknya pasti akan turun ke lapangan (sidak) jika mendapati stok bahan pokok tersedia, namun untuk harga mengalami kenaikan.
“Kita tidak mau terjadi kenaikan harga. Kalau stok terbatas kita tidak bisa introspeksi juga, karen stok terbatas, harga juga bisa naik,” ungkapnya.
Dari hasil pemantauan di lapangan, kata Riany harga bawang yang dibeli oleh pedagang dari distributor asal Jawa, maupun Sumatera sudah tinggi.
“Hasil pantauan, memang harga dari distributor memang tinggi. Rata-rata dari jawa,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kamis (24/11/2023) kemarin, harga awang Merah India dijual Rp.26 ribu per kilogramnya. Padahal, beberapa hari lalu komoditas yang satu ini dijual Rp.18 ribu per Kg.
Kemudian, Bawang Merah Jawa yang awalnya senilai Rp32 ribu per Kg, kini naik menjadi Rp36 ribu. Bawang putih naik jadi Rp36 ribu, dari sebelumnya Rp32 ribu per Kg.
Sementara, harga cabai saat ini sudah mulai turu. Cabe rawit awalnya Rp80 ribu per kg, sekarang turun menjadi Rp70 ribu, kemudian cabe merah Rp90 ribu, turun menjadi Rp88 ribu.
“Cabe nano juga turun, tapi masih tinggi. Turun dari Rp110 ribu per kg, sekarang Rp100 ribu,” ungkapnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Walikota Tanjungpinang, Hasan mengatakan ia akan mengecek terlebih dahulu, apakah harga bawang mengalami kenaikan atau tidak.
“Saya cek dulu ke Kadis Perdagangan, hari ini dia belum report terkait harga. Biasanya sore, kemarin masih stabil,” kata Hasan.
Ia menjelaskan, Pemko Tanjungpinang akan memberikan subsidi biaya angkut pengiriman khusus cabai dari Kota Batam. Per pedagang mendapatkan subsidi Rp.2 ribu per Kg.
“Distributor yang ada di Tanjungpinang itu mengambil dari Batam. Yang di Batam, cabainya dari Jawa,” pungkasnya.
Penulis: Mael
Editor: Tiara
Discussion about this post