DM – Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang menggelar gerakan pasar murah, di Lapangan Abdul Majid Kampung Sidomulyo, Jalan Sabang, Rabu (22/11/2023).
Di tempat tersebut, sejumlah kebutuhan pokok seperti cabai lokal, beras, hingga minyak goreng merk Minyakita dijual dengan harga dibawah pasaran.
Penjabat (Pj) Walikota Tanjungpinang, Hasan mengatakan adanya gerakan pasar murah ini untuk menangani stabilisasi harga pangan di wilayah setempat.
“Ini digelar di setiap kelurahan yang padat penduduk. Kalau ini terdata, di setiap kelurahan kelurahan sampai Desember mendatang,” ujar Hasan.
Ia menerangkan, di pasar murah tersebut harga komoditas cabai dijual dengan harga yang cukup terjangkau, dari yang ada di pasaran. Sebab, cabai yang dijual tersebut berasal dari petani lokal.
“Namun, pembelian cabai merah lokal senilai Rp.65 ribu per kilogram ini terbatas,” kata Hasan.
Selain itu, Pemko Tanjungpinang juga akan berupaya untuk menurunkan harga cabai di pasaran. Dengan membuat kebijakan subsidi ongkos pengiriman cabai.
Kendati demikian, pemko masih menunggu regulasi subsidi transportasi dari Batam ke Tanjungpinang.
“Cabai perharinya capai 100 sampai 150 kilo yaitu cabai merah, rawit dan nano dengan anggaran subsidi tranportasi Rp 2 ribu perkilo,” ungkapnya.
Selain gerakan pasar murah, Hasan juga memberikan bantuan mesin potong rumput kepada RT se Tanjungpinang.
Hal ini sebagai program kebersihan untuk penataan Tanjungpinang sebagai Ibukota Provinsi.
“Ada sebanyak 673 unit mesin potong rumput dari anggaran APBDP senilai Rp 1,2 miliar,” tambahnya.
Sementara itu, Kabid Ketahanan Pangan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Tanjungpinang, Yesi Perdeawati menuturkan setidaknya ada 30 stand yang ada di gerakan pasar murah tersebut.
Puluhan stand itu dari Bulog, kelompok tani, peternakan dan lain-lain. Di tempat itu, minyakita dijual Rp25 ribu per pcs, sementara harga pasarannya senilai Rp.28 ribu.
Beras SPHP juga dijual dibawah harga pasaran, yakni Rp.53 ribu per lima kilogram dari Rp.57 ribu.
“Harga cabai yang signifikan jauh dari harga pasar Rp 88 ribu sampai Rp 90 ribu, sedangkan disini Rp 65 ribu perkilogramnya,” pungkasnya.
Penulis: Mael
Editor: Tiara
Discussion about this post