DM – Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang segera mensubsidi ongkos kirim (ongkir) pengiriman cabai ke wilayah setempat.
Hal ini, merupakan upaya Pemko Tanjungpinang untuk mengatasi harga cabai, yang kian tinggi.
“Kita sudah DID (Dana Insentif Daerah) nya. Subsidi ongkos kirim ke Tanjungpinang. Yang kita subsidi hanya distributor di Tanjungpinang saja,” ujar Pj Walikota Tanjungpinang, Hasan, Jumat (10/11/2023).
Ia menerangkan, ongkos kirim yang disubsidi oleh Pemko Tanjungpinang, hanya cabai yang dikirim menggunakan transportasi laut, yakni kapal.
“Yang pesawat tidak ditanggung. Tapi yang lewa kapal aja. Dari Jawa kan asa yang pakai kapal juga,” ungkap Hasan.
Diketahui, harga komoditas cabai di Kota Tanjungpinang, naik signifikan. Cabai rawit Thailand atau dikenal dengan “cabai setan” dibandrol Rp.110 ribu per kilogram (Kg).
Dua hari lalu, rata-rata pedagang di Pasar Bintan Center Tanjungpinang menjual cabai setan senilai Rp.100 ribu. Namun, harga cabai ini mengalami kenaikan senilai Rp.10 ribu.
Tiurika, seorang pedagang cabai di Pasar Bintan Center ini mengatakan, kenaikan harga cabai setan dari Rp.100 ribu menjadi Rp.110 ribu per Kg sudah terjadi sejak kemarin.
“Sebelumnya memang Rp.100 ribu, namun kemarin naik jadi Rp.110 ribu. Nanti pasti akan naik lagi,” ujar Tiurika di lapak dagangannya, Kamis (9/10/2023).
Selain cabai setan, kata Tiurika cabai merah juga mengalami kenaikan. Dari yang Rp.78 ribu, naik menjadi Rp.90 ribu per Kg nya.
“Cabe rawit juga Rp.90 ribu per Kg. Bulan lalu Rp.40an ribu. Tapi sekarang naik terus,” ungkapnya.
Menurutnya, kenaikan harga komoditas cabai disebabkan ongkos pesawat yang cukup mahal. Apalagi, cabai-cabai yang ia jual berasal dari daerah Pulau Jawa.
“Rata-rata cabai dari Jawa, dikirim pakai pesawat. Kurang tau naiknya kenapa, dan memang dari sananya. Stoknya juga sedikit,” pungkasnya.
Penulis: Mael
Editor: Tiara
Discussion about this post