DM – Kampung Sei Enam Laut atau yang lebih dikenal dengan kampung “otak-otak, merupakan salah satu tempat yang ada di Kelurahan Sei Enam, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan.
Disebut Kampung otak-otak, lantaran mayoritas warga ditempat tersebut berjualan otak-otak, kuliner khas yang ada di Kabupaten Bintan.
Lokasi Kampung Sei Enam berjarak 21 kilometer dari pusat perkotaan Tanjungpinang. 500 meter sebelum masuk ke kampung ini, pengunjung akan mencium aroma lezat, yang tidak lain berasal dari otak-otak yang sedang dibakar.
Pengunjung juga akan dikagetkan dengan banyaknya pedagang otak-otak, yang terdapat di sisi kiri dan kanan bahu jalan. Pedagang rata-rata warga sekitar, yang membuat tempat makan otak-otak didepan rumah masing-masing.
Dari sini bisa terjawab, penyebab Kampung Sei Enam laut dikenal dengan Kampung otak-otak. Sabtu dan Minggu, wisatawan lokal maupun luar daerah sering mengunjungi tempat ini.
Walaupun jaraknya cukup jauh, tidak mengurungkan niat wisatawan untuk mendatangi dan merasa kelezatan otak-otak khas Bintan di Kampung Sei Enam ini.
Tidak heran jika Kampung Sei Enam kerap dikunjungi wisatawan. Sebab, ditempat ini memberikan pengalaman budaya yang menarik, terkait kehidupan masyarakat lokal dan kearifan lokal dalam mengolah makanan tradisional.
Kepala Bidang (Kabid) Destinasi Dinas Pariwisata Kepri, Supriadi mengatakan bahwa Kampung Sei Enam memang salah satu destinasi wisata kuliner, yang ada di Kabupaten Bintan.
Tempat ini cocok menjadi destinasi wisata kuliner, sebab warga sekitar rata-rata mampu memproduksi makanan khas melayu, yakni otak-otak.
“Kijang itu destinasi wisata kuliner, kebetulan memiliki kekhasan kuliner melayu yakni otak otak. Disamping, juga menambah pendapatan bagi masyarakat setempat,” ujar Supriadi, Senin (6/11/2023).
Ia mengaku percaya dan yakin, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan akan terus memberikan perhatian khusus, untuk mengembangkan kawasan wisata kuliner otak-otak Sei Enam tersebut.
“Saya yakin Pemerintah Kabupaten Bintan akan terus memberikan perhatian serius, untuk mengembangkannya (Kampung Sei Enam,” pungkasnya.
Sementara itu, Roman (27) salah satu pedagang otak-otak menyampaikan, harga otak-otak yang ia jual bervariasi. Otak-otak jenis ikan dan tulang, dijual dengan harga Rp. 1.500 per keping. Sementara otak-otak jenis sotong senilai Rp. 2 ribu per kepingnya.
Roman mengaku, setiap Sabtu dan Minggu akan ada pertandingan sepak bola di lapangan yang terletak tidak jauh dari lapak nya. Jadi setiap Sabtu dan minggu, otak-otak yang ia jual akan laris manis.
Pada hari Sabtu dan Minggu, otak-otak yang habis terjual tembus 1.500 lebih per keping. Larisnya dagangannya itu membuat omset pendapatan meningkat. “Sabtu dan Minggu saja laris, sampai 1.500 lebih keping. Hari biasa laku juga, tapi tidak sampai seribu,” kata Roman.(Adv)
Penulis: Mael
Editor: Alam
Discussion about this post