DM – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengambil langkah serius dalam pengembangan talenta otomotif yang memanfaatkan bahan bakar non-fosil sebagai komitmen untuk transisi energi bersih 2030.
Komitmen itu dibuktikan dengan telah diujicobakan penggunaan dua jenis bahan bakar nabati ramah lingkungan, Biodiesel dan Bensin Sawit (BenSa) pada puncak acara Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) 2023 Kemendikbudristek tingkat perguruan tinggi nasional di Area Carnaval Ancol Jakarta, Jumat (3/11).
“Biodiesel yang digunakan memiliki angka setana (CN) mencapai lebih dari 60, sedangkan BenSa memiliki angka oktana yang mencapai 102,” kata Kepala Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) Kemendikbudristek Asep Sukmayadi dalam keterangan di Jakarta, Sabtu, seperti dilansir dari antaranews.com.
Ia menjelaskan kontes ini patut dinilai berhasil mendorong inovasi dan semangat kompetisi mahasiswa Indonesia dalam bidang teknologi otomotif hemat energi dan berkelanjutan. Pada tahun-tahun sebelumnya, KHME Kemendikbud masih berkutat sebatas pada bahan bakar etanol, gasoline, dan listrik.
Kepanitiaan KMHE 2023 melaporkan 60 tim dari 42 perguruan tinggi se-Indonesia bersaing ketat mempertunjukkan kendaraan hemat energi dari Biodiesel dan Bensin Sawit pada sesi Eco Fun Race.
Pada sesi tersebut, Tim Sadewa dari Universitas Indonesia dinobatkan sebagai juara pertama, disusul Tim Garuda UNY Eco II dari Universitas Negeri Yogyakarta dan Tim Horas USU dari Universitas Sumatera Utara.
Peraih penghargaan Off Track Tim SMES Polsri dari Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang, Merapi Team dari Politeknik Negeri Padang, dan Nagapasa dari Institut Teknologi Nasional Malang.
“BPTI berkomitmen pengembangan inovasi otomotif berbahan bakar nabati (atau non-fosil) umumnya, akan terus dilanjutkan sebagai solusi untuk dapat memperbaiki kualitas lingkungan,” ujar Asep.
Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek Sri Suning Kusumawardani mengatakan KMHE sarana khusus mahasiswa menumbuhkan potensi dan kreativitas mahasiswa dalam bidang keilmuan teknologi otomotif yang rendah emisi.
Melalui ajang tersebut, dirinya mengharapkan, datang dukungan dari berbagai pihak yang dapat mempromosikan inovasi buatan anak bangsa kepada para investor domestik maupun internasional sehingga kendaraan bisa diproduksi dan lebih dikembangkan.
Hal ini dikarenakan pengembangan teknologi otomotif dalam negeri berbahan bakar non-fosil menjadi fokus pemerintah demi mencapai Net Zero Emission (NZT) target peningkatan bauran energi bersih menjadi 23 persen pada tahun 2025 dan 31 persen pada 2030.
Sumber: antaranews.com
Editor: Tiara
Discussion about this post