DM – Tantangan serius dalam bidang pendidikan di Kabupaten Natuna muncul karena kurangnya guru olahraga dan seni budaya di sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP), yang mencapai hingga 50 persen.
Keadaan ini tentunya menyulitkan pengembangan keterampilan olahraga dan seni siswa, serta menggangu kualitas pendidikan keseluruhan.
“Kekurangan guru yang memiliki keterampilan dalam mengajar olahraga dan seni mengakibatkan kesempatan yang terbatas bagi siswa untuk mengembangkan minat dan bakat dalam dua bidang ini,” ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Natuna, Indra Joni, saat dijumpai di Ruang Kerjanya, Selasa (24/10/2023) pagi.
Keterbatasan dalam pembelajaran olahraga dan seni memiliki dampak negatif pada perkembangan fisik, kreativitas, dan keterampilan sosial siswa. Program olahraga dan seni adalah bagian penting dalam pendidikan holistik.
Dalam menangani masalah ini, Disdikbud Natuna sedang berusaha berupaya meningkatkan pengusulan rekrutmen guru olahraga dan kesenian melalui dinas terkait, dan pengembangan program pelatihan.
Dalam menghadapi keterbatasan ini, Disdik Natuna juga sedang menjalin kemitraan dengan komunitas lokal, seniman, dan atlet untuk memberikan pendidikan ekstra kurikuler di bidang olahraga dan seni. Hal ini diharapkan dapat memberikan alternatif pendidikan dalam dua bidang tersebut.
Kesadaran masyarakat tentang pentingnya olahraga dan seni dalam pendidikan sangat diperlukan. Melibatkan orang tua dan masyarakat dalam mendukung pendidikan olahraga dan seni di sekolah dapat menjadi solusi jangka panjang.
Upaya terus dilakukan untuk mengatasi kekurangan guru olahraga dan seni di SD dan SMP Natuna. Pihak berwenang dan masyarakat setempat berharap bahwa dengan upaya bersama, pendidikan seni dan olahraga dapat ditingkatkan sehingga siswa memiliki kesempatan yang lebih baik untuk mengembangkan potensi mereka. (Zaki)
Discussion about this post