DM – Sejak diresmikan, animo masyarakat Kepri dalam memanfaatkan fasilitas rumah singgah Mahligai Keris di Batam dan Rumah Singgah Raja Ahmad Engku Haji Tua di Jakarta terus meningkat. Sehingga dalam pelaksanaan pelayanan perlu dilakukan evaluasi demi pelayanan yang lebih baik.
Sekretaris Daerah Provinsi Kepri Adi Prihantara memimpin Rapat Evaluasi terhadap pelayanan dan fasilitas kedua Rumah Singgah tersebut di Ruang Rapat Sekda, Lt.3, Kantor Gubernur, Dompak, Tanjungpinang, Selasa (19/09).
Sejak pertama kali diresmikan pada 10 Agustus lalu hingga saat ini, Rumah Layanan Singgah ‘Mahligai Keris’ di Kota Batam telah melayani sebanyak 36 pasien dimana 27 pasien telah selesai menjalani pengobatan. Sedangkan Rumah Singgah Raja Ahmad Engku Haji Tua di Jakarta sejak diresmikan pada Bulan Mei lalu, telah melayani 84 pasien dan 59 pasien telah dinyatakan selesai menjalani pengobatan.
Dalam kesempatan ini Sekdaprov Adi meminta agar seluruh pegawai rumah singgah serta instansi yang terlibat didalamnya untuk fokus menfasilitasi segala kebutuhan dalam pengelolaan Rumah Singgah tersebut.
Kemudahan akses dan pelayanan yang baik yang diberikan membuat tingginya antusias masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas tersebut.
“Yang sudah baik ini agar dipertahankan dan ditingkatkan lagi. Karena pada dasarnya tugas utama kita ialah melayani masyarakat. Segala kendala yang terjadi harap disusun penyelesaiannya sesegera mungkin. Lakukan koordinasi secara kontinyu,” pinta Adi.
Adi juga mengarahkan untuk segera membentuk Tim Pengelolaan Rumah Singgah, dan kembali akan melakukan rapat evaluasi secara rutin.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Kepri Yosei Susanti, selaku penanggungjawab pengelolaan Rumah Singgah Provinsi Kepri menyampaikan dalam rapat, bahwa rumah singgah Jakarta selalu penuh oleh masyarakat yang akan merujuk penyakitnya ke Tumah Sakit yang ada di Jakarta. Saat ini, lapornya, terdapat 22 pasien yang sedang memanfaatkan Rumah Singgah Jakarta dengan 29 pendampingnya. Sehingga ketika ada pasien baru yang akan masuk terpaksa harus antri.
“Saat ini fasilitas rumah singgah di Jakarta dan Batam kami laporkan selalu dipenuhi pasien yang sedang menjalani pengobatan. Artinya fasilitas Rumah Singgah tersebut benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat. Jumlah antrian yang masuk saat ini sudah mencapai ratusan, dan mereka harus menunggu ada kamar yang kosong,” ujar Yosei.
Turut hadir dalam rapat ini Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, M. Bisri, perwakilan Badan Penghubung Provinsi Kepri, Kepala Dinas Sosial Provinsi Kepri Eko Sumbaryadi, perwakilan Biro Umum Kepri, dan pihak-pihak terkait lainnya. (Adv)
Penulis: Diskop
Editor: Mael
Discussion about this post