DM – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Dili, Timor-Leste melalui Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) bekerja sama dengan Seameo Qitep in Language (SEAQIL) pada 2 – 3 Agustus 2023 menyelenggarakan kegiatan lokakarya bertajuk ‘SEAQIL Goes to Schools (SGtS): Compilation of Language Teaching Technique from Timor-Leste’. Kegiatan yang dilaksanakan di Pusat Budaya Indonesia (PBI) Dili tersebut diikuti oleh 18 guru bahasa Indonesia, 2 guru bahasa Tetun, dan 2 guru bahasa Inggris yang ada di Timor-Leste, kegiatan tersebut secara resmi dibuka oleh Atdikbud KBRI Dili, Ikhfan Haris.
Kegiatan SGtS tersebut diinisiasi oleh SEAQIL bekerja sama dengan Atase Pendidikan dan Kebudayaan untuk memberikan pelatihan kepada guru-guru bahasa Indonesia yang ada di Timor-Leste. SEAQIL merupakan sebuah pusat regional yang didirikan oleh Southeast Asia Ministers of Education (SEAMEO) yang berfokus pada pengembangan kualitas guru bahasa (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA), Arab, Jepang, Jerman, dan Mandarin) serta tenaga kependidikan.
Dengan semangat saling belajar dari satu sama lain, SEAQIL berencana untuk mengumpulkan praktik baik pembelajaran bahasa dari para guru di Kawasan Asia Tenggara. Sejak tahun 2017, SEAQIL telah melaksanakan rangkaian lokakarya di negara Kamboja, Bruneri Darussalam, Malaysia, Filipina, dan Vietnam.
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan karya tulis praktik baik pembelajaran yang kreatif dan inovatif dari Timor-Leste, sehingga nantinya kumpulan karya praktik baik tersebut dapat dijadikan rujukan bagi guru bahasa yang berada di Kawasan Asia Tenggara untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan.
“Kegiatan SGtS ini harapannya dapat membawa dampak positif bagi perkembangan pembelajaran bahasa Indonesia di Timor-Leste, saat ini setidaknya ada lebih dari 100 guru bahasa Indonesia yang ada di keseluruhan SMA/SLTA di Timor-Leste,” ujar Ikhfan Haris dalam sambutannya pada kegiatan lokakarya bertajuk ‘SEAQIL Goes to Schools (SGtS): Compilation of Language Teaching Technique from Timor-Leste’ di Dili, Rabu (2/8).
Atdikbud Ikhfan menambahkan bahwa di akhir kegiatan ini akan mengasilkan sebuah buku kumpulan praktik baik pembelajaran yang kreatif dan inovatif, tentunya buku tersebut dapat dijadikan acuan dan rujukan bagi guru-guru bahasa Indonesia khususnya yang ada di SMA/SLTA Timor-Leste untuk melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan.
Para peserta yang mengikuti Lokakarya SGtS diharuskan untuk membuat tulisan praktik baik yang telah mereka lakukan di sekolah, setelah melalui proses seleksi dari tim SEAQIL para peserta dapat mengikuti kegiatan lokakarya. Kegiatan lokakarya diawali dengan pemberian paparan oleh Atdikbud yang memberikan gambaran mengenai perkembangan pembelajaran BIPA di Timor-Leste, kemudian dilanjutkan paparan dari Pelaksana tugas (Plt.) Direktur SEAQIL mengenai kebijakan SEAMEO Qitep in Language. Adapun materi lokakarya meliputi praktik baik pembelajaran bahasa Inggris, bahasa Tetun, dan bahasa Indonesia.
Maria, salah satu peserta mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kesempatan yang diberikan kepadanya untuk dapat mengikuti kegiatan lokakarya SGtS. “Kami mengucapkan terima kasih karena telah diberikan kesempatan untuk dapat mengikuti kegiatan lokakarya ini, tentunya ini menjadi pengalaman tersediri mendapatkan pelatihan dan berbagi ilmu dari pakar-pakar SEAQIL,” ungkap Maria disela-sela kegiatan.
Kegiatan Lokakarya ‘SEAQIL Goes to Schools (SGtS): Compilation of Language Teaching Technique from Timor-Leste’, ditutup secara resmi oleh Duta Besar KBRI Dili. “Kesempatan ini kiranya dapat dijadikan sebagai wahana meningkatkan kapasitas diri, peran guru sangat penting bagi pengembangan SDM suatu bangsa,” ucap Okto Dorinus Manik dalam kegiatan penutupan lokakarya.
Secara paralel, Plt. Direktur dan Deputy Program SEAQIL juga berkesempatan hadir untuk menjadi narasumber siniar Cakrawala Indonesia yang dikelola oleh Pusat Budaya Indonesia. Dalam episode tersebut membahas mengenai program-program yang telah dilakukan SEAQIL sebagai lembaga yang berfokus di bidang pengembangan kualitas guru bahasa.
Sumber: kemdikbud.go.id
Editor: Tiara
Discussion about this post