DM – Warga Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri mulai mendatangi Kantor Polresta setempat, pasca penemuan tulang belulang manusia di lahan kosong Jalan Sei Timun setempat.
Kasi Humas Polresta Tanjungpinang, Iptu Giofany Casanova mengatakan, pada Rabu (9/8/2023) hari ini, sudah ada satu warga yang datang, untuk berkoordinasi terkait keluarganya yang hilang.
“Ada tadi baru satu orang yang datang, warga itu mau koordinasi soal orang tuanya hilang, kami arahkan ke Satreskrim Polresta Tanjungpinang,” ujar Iptu Giofany.
Saat ini, kata Giofany pihak Satreskrim terus melakukan penyelidikan lebih dalam lagi, terkait penemuan tulang manusia berjenis kelamin wanita tersebut.
Bahkan, polisi sedang mengungkap identitas dan usai pemilik tengkorak itu. “Mungkin kami akan datang ahli forensik tulang untuk mengetahui usia tulang itu dan identitas lainnya,” sebutnya.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk datang ke Polresta Tanjungpinang, jika merasa kehilangan anggota kelurga.
Hal itu, guna pencocokan data tulang manusia yang ditemukan di Sei Timun dengan laporan orang hilang yang dilaporkan ke polisi.
“Kamu himbau bisa melakukan koordinasi ke Mapolresta Tanjungpinang, jika ada anggota keluarganya yang hilang dan belum ditemukan,” pungkasnya.
Diketahui, tulang tubuh manusia ini ditemukan oleh Apolinaris Kung alias Frengky. Dia mulai menemukan satu persatu tulang belulang tersebut sejak Minggu (30/7) bulan lalu. Kala itu, ia mendapati ada tulang saat menebas atau membersihkan kebun miliknya.
Saat itu Frengky tidak hiraukan. Ia mengira tulang tersebut berasal dari tubuh hewan. Kemudian pada Minggu (6/8) kemarin, ia kembali menemukan tulang belulang lainnya, seperti tengkorak kepala.
“Awalnya saya masa bodoh saja. Saya pikir itu tulang hewan. Namun Minggu kemarin, saya ketemu lagi, tengkorak kepala di bawah pohon pisang,” ujar Frengky di lokasi penemuan tengkorak, Selasa (8/8/2023).
Dia menerangkan, tulang belulang tersebut ditemukan berjarak-jarak kurang lebih 5 meter per tulang. Bahkan, ia sempat menemukan celana dalam warna merah, yang tidak jauh dari tempat ditemukan tulang belulang.
“Ketemunya jarak-jarak, tidak di satu tempat. Bahkan ada kolor warna merah, sempat saya buang di sungai. Pas polisi datang baru saya ambil lagi,” ungkapnya.
Penulis: Mael
Editor: Alam
Discussion about this post