DM – Wali Kota Tanjungpinang, Rahma, membuka kegiatan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Kerukunan Keluarga Kawanua Provinsi Kepulauan Riau, yang dilaksanakan di Hotel Pelangi, Jumat (7/7).
Dalam sambutannya Rahma mengapresiasi atas terlaksananya rapat kerja yang bertujuan untuk mengemban amanah keluarga besar kawanua agar bersama-sama memiliki kontribusi di setiap daerah. “Paguyuban merupakan bentuk pengabdian, oleh karenanya sebagai pengurus terutama ketua paguyuban tentu sudah siap atas segala sesuatunya maka harus mampu menjadi pengayom Keluarga besar Kawanua yang ada khususnya di wilayah kota Tanjungpinang,” ujarnya.
Oleh karena itu, Rahma mengimbau kepada paguyuban KKK untuk selalu bersatu menjaga keharmonisan. “Paguyuban merupakan perkumpulan yang bersifat kekeluargaan yang didirikan oleh orang-orang yang sepaham untuk membina persatuan dan kerukunan di antara para anggotanya, sebagai perantauan seharusnya akur dalam menjaga kerukunan dan saling mengayomi. Kita berharap kepada bapak pendeta, bapak Evert Mokosuli yang juga selaku ketua DPW untuk membawa paguyuban ini, saya yakin bapak adalah orang yang memiliki keadilan, arif dan bijaksana. Siapapun yang akan terpilih menjadi Ketua KKK akan membawa kesejahteraan bagi seluruh anggotanya,” sebutnya.
Terakhir, Rahma mengucapkan selamat melaksanakan rapat kerja dan berharap mendapatkan hasil keputusan dan kesepakatan yang terbaik. “Selamat bermusyawarah untuk mendapatkan kesepakatan bersama, menyusun program kerja, untuk membawa Kerukuan Keluarga Kawanua semakin bermanfaat bagi seluruh anggotanya dan masyarakat,” tutupnya.
Sementara itu, Evert E.J. Mokosuli, selaku Ketua DPW Kepulauan Riau mengatakan bahwa rapat kerja ini sebagai wilayah pertama setelah terbentuknya pengurus wilayah atau DPW Kepri. “Kota Tanjungpinang merupakan tuan rumah pertama untuk dilaksanakannya Rapat Kerja Wilayah ini,” sebutnya.
Dijelaskannya, paguyuban KKK adalah bentuk pengabdian sosial yang dapat dijadikan perpanjangan tangan pemerintah dalam melaksanakan tugas-tugas sosial didalam bermasyarakat. “Tentunya paguyuban ini bukan hanya menyentuh orang kawanua atau orang Sulawesi Utara saja melainkan kita juga menyentuh dalam pelayanan-pelayanan sosial kepada seluruh masyarakat. Yang pada prinsipnya mengimplementasikan nilai-nilai pancasila dan humanisme untuk dilaksanakan dengan melayani sesama manusia,” ungkapnya.
Penulis: Pro
Editor: Redaksi
Discussion about this post