DM, Blitar – Walikota Blitar Santoso menerima penghargaan nominasi sinergi pengelolaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) terbaik di acara Business Gathering And Custom Award Kantor Pelayanan Bea Cukai Blitar, Selasa (27/6/2023).
Santoso mengatakan bahwa perlu sinergitas lintas instansi dalam pengelolaan DBHCHT. Supaya nilai DBHCHT yang diterima pemerintah daerah bisa meningkat, dan digunakan untuk kebermanfaatan bagi masyarakat.
“Di wilayah Tulungagung, Blitar, Trenggalek, sangat mungkin peredaran rokok ilegal dengan modus operandi banyak. Ada yang pakai pita cukai lama, pita cukai dipalsukan, bahkan tidak pakai pita cukai sama sekali demi meraup keuntungan banyak. Maka itu perlu sinergi bersama dalam memberantas rokok ilegal ini,” kata Santoso, usai menerima penghargaan.
Menurut Santoso, dalam pemberantasan rokok ilegal, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Blitar menjalin sinergi yang baik dengan Kantor Bea Cukai Blitar. Tidak hanya dalam hal penindakan namun dalam sosialisasi supaya masyarakat benar-benar tahu dampak dari peredaran rokok ilegal.
“Tidak hanya Satpol PP dan Bea Cukai, masyarakat juga diajak mensosialisasikan mencegah peredaran rokok ilegal yang bisa mengurangi pemasukan negara dari sektor cukai tembakau,” ujarnya.
Santoso memaparkan, di Kota Blitar DBHCHT memberikan manfaat dalam membiayai program sosial. Seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang diberikan kepada para buruh pabrik rokok yang aktif maupun yang terkena PHK. Juga pemberian pelatihan ketrampilan supaya kemandirian bekerja bisa tumbuh di masyarakat.
“Kita berharap pemasukan DBHCHT di Kota Blitar ada peningkatan yang positif. Supaya lebih banyak masyarakat yang dapat kita berdayakan,” harap orang nomor satu di Pemerintah Kota Blitar tersebut.
Penulis: Dani Elang Sakti
Editor: Redaksi
Discussion about this post