DM – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Tanjungpinang menerima 561 murid baru, usai membuka Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2023 selama 6 hari.
Ketua Panitia PPDB SMK N 1 Tanjungpinang, Sumarni Aquarius mengatakan sedikitnya ada 758 calon siswa yang mendaftar menjadi menjadi siswa baru di sekolah kejuruan tersebut.
Namun, kata dia pihak sekolah hanya bisa menerima sebanyak 561 siswa baru, sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kepulauan Riau.
“Yang diterima 561 orang dari kuota 564 orang, dari ruang belajar sebanyak 16 ruangan,” ujar Sumarni di SMK Negeri 1 Tanjungpinang, Kamis (22/6/2023).
Dia menerangkan, PPDB sudah berlangsung sejak 13 hingga 19 Juni kemarin. Selama dibuka, kata dia ada 785 calon siswa yang mendaftar jalur raport, Keluarga Tidak Mampu (KTM) dan Bina Lingkungan.
Di SMK N 1 Tanjungpinang sendiri, kata Sumarni ada 9 jurusan yang bisa dipilih calon siswa. Seperti, Bisnis Digital, Teknik Logistik, Layanan Perbankan Syariah, Teknik Jaringan Akses dan Telekomunikasi, Desain Komunikasi Visual, Manajemen Perkantoran, Bisnis Retail, akuntansi dan Teknik Komputer Jaringan.
Hingga saat ini, Sumarni menambahkan kendala yang dihadapi orang tua calon siswa, soal pendaftaran ulang sistem online. Masih ada orang tua yang bingung, dalam menentukan pilihan jurusan.
“Pada pilihan pertama, misalnya jurusan Manajemen Perkantoran tetapi ditulis pada pilihan kedua, bukan pertama ini yang paling banyak, itu keluhannya,” ungkap Sumarni.
Untuk hari ini, SMK N 1 Tanjungpinang telah membuka pendaftaran ulang bagi siswa baru yang telah dinyatakan lolos. Pendaftaran ulang akan berlangsung sejak 22 hingga 24 Juni 2023.
“Jaringan sampai saat ini aman, tetapi karena daftar ulang sekaligus seperti kurang lancar,”pungkasnya.
Sementara itu, satu danata orang tua siswa baru, Nona menyampaikan bahwa anaknya memilih jurusan Teknik Jaringan Akses dan Telekomunikasi.
“Anak saya mau mendaftar ulang, saat ini jaringan sudah lancar, memang sempat lelet,” pungkasnya.
Penulis: Mael
Editor: Redaksi
Discussion about this post