DM – Makanan otak-otak merupakan salah satu kuliner khas yang ada di Kijang, Kabupaten Bintan. Dengan cita rasa yang kaya akan rempah-rempah, tidak lagi heran jika makanan yang satu ini banyak diminati.
Para pedagang otak-otak khas kijang ini dapat ditemui di Kampung Sei Enam Laut, Kelurahan Sei Enam, Kecamatan Bintan Timur. Dari Kota Tanjungpinang, pengunjung harus menempuh jarak puluhan kilometer untuk sampai di Kampung Sei Enam Laut.
Roman (27) salah satu pedagang otak-otak di Kampung Sei Enam Laut mengatakan, harga otak-otak yang ia jual bervariasi. Otak-otak jenis ikan dan tulang, dijual dengan harga Rp. 1.500 per keping. Sementara otak-otak jenis sotong senilai Rp. 2 ribu per kepingnya.
Roman mengaku, setiap Sabtu dan Minggu akan ada pertandingan sepak bola di lapangan yang terletak tidak jauh dari lapak nya. Jadi setiap Sabtu dan minggu, otak-otak yang ia jual akan laris manis.
Pada hari Sabtu dan Minggu, otak-otak yang habis terjual tembus 1.500 lebih per keping. Larisnya dagangannya itu membuat omset pendapatan meningkat. “Sabtu dan Minggu saja laris, sampai 1.500 lebih keping. Hari biasa laku juga, tapi tidak sampai seribu,” ujar Roman, Sabtu (10/6/2023).
Dia menyampaikan, usaha otak-otak yang ia jalani ini sudah berlangsung selama kurang lebih 18 tahun. Jadi, Roman meyakini, cita rasa otak-otak yang ia jual ini sangat enak dan nikmat di lidah.
Roman merincikan, ikan tenggiri atau ikan todak, dan sotong menjadi bahan utama dalam membuat otak-otak. Daging ikan atau sotong dihancurkan dan dicampur dengan rempah-rempah yang sudah diolah.
Lalu, kata Roman otak-otak tersebut dibungkus menggunakan daun kelapa, yang sudah dibersihkan. Usai dibungkus, otak-otak dapat dibakar dengan waktu kurang lebih sekitar 10 menit per keping.
“Bakarnya tidak boleh ditinggal, harus dibolak balik. Bakarnya pun thaus pakai bara dan tidak bisa lama-lama, sekitar 10 menitan,” ungkapnya.
Selain otak-otak jenis sotong dan ikan, otak-otak jenis tulang juga paling banyak diminati pembeli. Otak-otak tulang memiliki ciri khas tersendiri, seperti ada daging, hingga tulang ikan.
“Tidak semua tulang, ada dagingnya juga. Rasanya pedas dan banyak diminati pembeli. Harganya Rp. 1.500 per keping,” pungkasnya.
Penulis: Mael
Editor: Redaksi
Discussion about this post