DM – Dinas Perikanan Kabupaten Natuna melakukan peninjauan proses perakitan alat tangkap berupa bubu ikan, yang sebelumnya telah diserahkan berupa bahan baku kawat bubu dan solar cell kepada Kelompok Usaha Bersama (KUB) Sumber Rezeki, bertempat di Pian Tedung, Dusun Air Buas, Desa Batu Gajah, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), pada Jum’at (26/05/2023).
Kegiatan turut dihadiri Kepala Dinas Perikanan yang diwakili Kepala Bidang Pengelolaan Perikanan Tangkap, Wan Mansur, Camat Bunguran Timur Hamid Asnan, Kepala Desa Batu Gajah, Kurniawan Sindro Utomo, Satuan Administrasi Pangkal Medan melalui Badan Riset Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM-KP) serta Ketua Kelompok Nelayan Sumber Rezeki beserta anggota.
Pada kesempatan itu, Kepala Bidang Pengelolaan Tangkap Dinas Perikanan Natuna saat menghadiri kegiatan perakitan bubu mengatakan, bantuan yang diserahkan merupakan bantuan dari Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Kepri Tahun 2022, yang kemudian di serahkan oleh Dinas Perikanan Kabupaten Natuna kepada Kelompok Nelayan Sumber Rezeki.
“Mewakili Dinas Perikanan Natuna, tentunya saya mengucapkan terimakasih banyak kepada Kelompok Nelayan Sumber Rezeki, yang mana pada kesempatan ini telah hadir bersama-sama dalam melakukan proses perakitan bubu ikan” ujar Wan Mansur.
Ia menambahkan, sejatinya Dinas Perikanan Kabupaten Natuna tidak bisa berbuat banyak untuk membantu para nelayan, hal tersebut dikarenakan dibatasi oleh undang-undang tahun 2003, yang menyebabkan bantuan tidak bisa dianggarkan melalui APBD, melainkan hanya bisa melalui anggaran provinsi.
Namun demikian, kata Wan Mansur Dinas Perikanan Kabupaten Natuna tentunya tidak hanya berfokus pada APBD saja.
“Mayoritas penduduk Natuna itu nelayan, jadi bagaimana mungkin kami dari dinas hanya biarkan begitu saja, meski kedaulatan laut dan perikanan ada di provinsi dan pusat, Dinas Perikanan tetap berupaya melakukan jemput bola ke provinsi dan pusat, melalui proposal-proposal bantuan bagi nelayan,” ungkapnya.
Untuk itu, ia meminta agar seluruh nelayan yang tergabung dalam Kelompok Nelayan Sumber Rezeki tersebut, agar menyatukan visi dan mengoptimalkan apa yang telah di bantu, kemudian menjadikan kelompok tetap aktif, agar terwujudnya misi yang lebih maju.
Harapan daripada Dinas Perikanan Natuna tentunya berharap para nelayan dapat memanfaatkan bantuan dengan sebaik mungkin, karena jika bantuan ini benar-benar dimanfaatkan maka ke depan jika ada bantuan lagi, tentunya pemerintah pasti bakal kembali melirik.
“Saya harap laporan dan dokumentasi kelompok tetap dilaporkan jika telah beroperasi,” pungkas Mansur.
Sementara itu, Ketua Kelompok Nelayan Sumber Rezeki Zulkardiman mengatakan, kelompok nelayan yang berdiri sejak tahun 2012 itu sempat mengalami kendala dalam teknis kepengurusan.
Namun masuk pada tahun 2022, dengan adanya tekad kerjasama antar sesama nelayan tempatan, yang merupakan gagasan dari nelayan Desa Baru Gajah, terdiri dari Kampung Air Pahat, Sebala, Meso dan Pian Tedung, maka terbentuk kembali sebuah organisasi kebersamaan dalam satu profesi kerja.
“Sementara kami berjumlah 11 orang yang terdiri dari nelayan tangkap ikan, namun di waktu yang akan datang kemungkinan ada penambahan 2 atau 3 anggota lagi yang ingin bergabung,” ujar Buyung sapaan akrabnya.
Ketua Rukun Warga (RW) 003 Batu Tanggek, Meso itu turut menyampaikan terimakasih apa yang telah di prioritaskan kepada para nelayan, bantuan yang diberikan tentunya sangat membantu anggota nelayan Sumber Rezeki untuk bekerja, dan diyakini dapat membantu perekonomian sehari-hari.
“Semoga kedepan bantuan seperti ini berkelanjutan guna membantu perekonomian nelayan lebih baik lagi,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Desa Batu Gajah, Kurniawan Sindro Utomo juga mengingatkan. Meski pada dasarnya cara kerjanya secara pribadi, namun ia tegaskan bahwa bantuan ini adalah bantuan Kelompok. Jika memang adanya kendala dalam beroperasi, maka barang yang tidak dipakai sebaiknya dikembalikan kepada kelompok, jangan sampai diperjualbelikan.
Sejatinya, untuk menganggarkan program ini membutuhkan proses yg cukup panjang. Maka dari itu Kur berharap bantuan yg telah diterima bisa dipergunakan sebaik mungkin
“Karena tujuan ini adalah untuk kita, jangan sampai apa yg di bantu diperjualbelikan. Semoga dengan bantuan ini ekonomi bisa meningkat, mudah-mudahan nelayan bisa menjaga kepercayaan dinas dan Marwah kelompok,” tukasnya. (Zaki)
Editor : Redaksi
Discussion about this post