DM – Kantor Karantina Pertanian Tanjungpinang melakukan pemeriksaan dan sertifikasi, terhadap 23.040 ekor ayam broiler hidup. Ayam tersebut, untuk dikirim ke Singapura, melalui Pelabuhan Sri Payung Batu Enam.
Subkoordinator Substansi Karantina Hewan Tanjungpinang, Purwanto mengatakan pemeriksaan itu meliputi pemeriksaan administrasi, untuk memastikan kelengkapan dokumen persyaratan.
Kemudian, pemeriksaan fisik dan kesehatan untuk memastikan jumlah ayam yang dibawa sesuai dengan yang tertera di dokumen, dan dipastikan ayam yang dikirim sehat.
“Ayam broiler yang akan diekspor telah memenuhi persyaratan dan dinyatakan sehat, sehingga sertifikat kesehatan hewan (KH-11) dapat diterbitkan dan ayam tersebut dapat dikirim ke Singapura,” ujar Purwanto, Selasa (16/5/2023).
Purwanto menerangkan, sebelum trial ekspor fase ke-dua ini berlangsung, pemilik telah memenuhi persyaratan sertifikat kompartemen bebas Avian Influenza (AI) dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan RI.
Selanjutnya, hasil uji Laboratorium dari Balai Veteriner Bukittinggi untuk Uji Salmonella, Hasil Uji Laboratorium dari Balai Veteriner Wates untuk uji Salmonella enteriditis, serta Surat Keterangan Kesehatan Hewan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bintan.
Sementara itu, Kepala Karantina Pertanian Tanjungpinang, Aris Hadiyono menyampaikan bahwa ayam broiler ini merupakan sub sektor peternakan asal Kabupaten Bintan yang baru pertama kali diekspor.
“ragam baru komoditas ekspor dari Kepri ini, merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah, sinergi Karantina bersama PKH Kementan, dan instansi terkait lainnya,” kata Aris.
Ekspor ayam ini dilakukan oleh PT JCI melalui anak usahanya yaitu PT CA di Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau. Ayam ini dikemas dalam kotak keranjang, setiap kotak berisi 12 ekor ayam.
Setiap flat open kontainer memuat 340 kotak. Hal ini sesuai dengan permintaan negara tujuan. Trial ekspor telah dilakukan dua fase, fase pertama dilakukan trial pengiriman ke Batam hasilnya baik, trial ekspor fase kedua pengiriman ke Singapura juga berhasil dengan baik.
“Trial dilakukan untuk memastikan teknik pengiriman ayam dengan kotak keranjang, dan flat open container berjalan lancar dengan jumlah ayam per kotak yang ditetapkan jumlahnya,” kata Aris.
Setelah dilakukan dua kali trial ekspor ini, Aris berharap ekspor akan berjalan lancar yang akan mulai dilaksanakan pada bulan Juni. “karantina Pertanian Tanjungpinang mendukung segala upaya investor untuk kelancaran ekspor dengan pendampingan dan sertifikasi,” pungkasnya.
Penulis: Mael
Editor: Redaksi
Discussion about this post