DM – Memasuki hari puasa ke-28 di bulan suci Ramadan 1444 Hijriah tahun 2023, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Natuna, Rusdi, mengajak sejumlah tokoh pemuda, untuk melaksanakan buka puasa bersama (bukber).
Bukber dilaksanakan di Rumah Makan Cak Kirun (depan Bank Riau Kepri Syariah), Jalan Datuk Kaya Wan Mohammad Benteng, Kelurahan Ranai, Kecamatan Bunguran Timur, pada Rabu (19/4/2023) petang.
Anggota DPRD Natuna yang duduk di Komisi III tersebut mengungkapkan, kegiatan bukber dilakukan dalam rangka mempererat tali silaturahmi antar sejumlah tokoh pemuda, yang ada di sekitaran Pulau Bunguran Besar, Natuna.
“Rencana bukber ini sebenarnya sudah lama, dari awal-awal puasa kemarin. Namun karena berbagai hal, baru bisa kami lakukan di penghujung puasa,” kata pria yang akrab disapa Muk ini.
Kata Muk, padatnya jadwal kegiatan dirinya di bulan suci Ramadan, membuat bukber yang telah ia rencanakan sejak awal dengan sejumlah tokoh pemuda, selalu tertunda.
“Iya kemarin-kemarin itu padat sekali jadwal saya, seperti Safari Ramadan bersama Pemda Natuna, lalu ada kegiatan-kegiatan lain yang tidak bisa ditinggalkan. Namun Alhamdulillah hari ini kita bisa berkumpul dan bersilaturahmi,” ungkap legislator dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tersebut.
Sementara itu Pemuda Meso, Desa Batu Gajah, Kecamatan Bunguran Timur, Marzani, mengaku sangat mengapresiasi terhadap safari politik yang dilakukan oleh Rusdi bersama tokoh pemuda Natuna.
“Karena seperti kita ketahui, bahwa pemuda merupakan salah satu aset bangsa yang dapat diandalkan dalam mengisi geliat pembangunan negara di suatu daerah. Seperti kutipan pidato Bung Karno yang sangat terkenal. Beri aku seribu orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia,” tegas Marzani.
Artinya, sambung pria yang hobi berternak lele iti, pemuda memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap kemajuan suatu daerah. Sehingga menurut dia, kehadiran para pemuda tidak boleh dipandang sebelah mata.
“Pemuda itu masih memiliki semangat yang cukup tinggi, mereka sangat kritis, sehingga dapat menjadi kontrol kebijakan pemerintah, jika kebijakan itu tidak berpihak kepada masyarakat,” tegas Zaki Husairi. (Zak)
Discussion about this post