DM – Peran aktivis Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) sangat sentral dalam mencegah terjadinya kasus kekerasan terhadap anak. Maka dari itu, dibutuhkan gerakan masif dalam upaya untuk meningkatkan peran aktifis PATBM tersebut.
Hal ini disampaikan Wali Kota Tanjungpinang, Rahma, saat membuka Jambore PATBM Kota Tanjungpinang, di Lapangan Pamedan A. Yani, Minggu (12/3).
Kegiatan yang dikemas dalam bentuk
Jambore ini perdana digelar di Kota Tanjungpinang dengan perlombaan yel-yel dan lomba bakiak dengan melibatkan seluruh aktifis PATBM baik tingkat kota, kecamatan, kelurahan dan RW. Kegiatan ini diawali dengan jalan santai bersama Wali Kota, Kepala Perangkat Daerah dan seluruh aktifis PATBM se-Kota Tanjungpinang.
Rahma mengatakan untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan hak-hak anak, gerakan bersama melalui PATBM mengubah kebiasaan masyarakat dalam mendidik anak-anak yang selama ini dengan pendekatan kekerasan menjadi pendekatan berbasis perlindungan anak.
“PATBM mengubah norma-norma di masyarakat yang tadinya tidak ada aturan menjadi ada aturannya. Selain itu, mengubah kebiasaan yang tadinya tidak peduli untuk memenuhi dan melindungi anak, kini masyarakat peduli dan merespon kasus yang terjadi di lingkungannya,” ujar Rahma.
Tak hanya itu, lebih lanjut Rahma menjelaskan, Jambore PATBM ini bertujuan untuk pererat silaturahmi, meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan keterpaduan masyarakat dalam perlindungan anak di wilayahnya masing-masing.
“Oleh karena itu, diimbau kepada para peserta agar dapat mengikuti jambore ini dengan sungguh-sungguh, sehingga ilmu dan wawasan serta kekompakan yang didapat dari jambore ini akan bermanfaat dan diimplementasikan di wilayahnya masing-masing,” imbaunya.
Rahma berharap dengan terlaksananya jambore ini dapat memunculkan rasa kasih sayang dan empati pada anak yang mengalami kekerasan di hati para aktivis PATBM, sehingga perlindungan anak di Kota Tanjungpinang melalui pencegahan dan penanganan dapat dioptimalkan.
“Mari kita bersama-sama mengantisipasi bagaimana cara kita menghadapi persoalan-persoalan yang ada di masyarakat terutama masalah anak,” ungkap Rahma.
Terakhir, Rahma mengimbau kepada stakeholder terkait dan masyarakat dapat bersinergi dan berkerjasama dalam mengatasi permasalahan kekerasan pada anak di Kota Tanjungpinang.
“Dengan sinergi dan kerjasama semua pihak, permasalahan kekerasan pada anak di Kota Tanjungpinang dapat diselesaikan dari berbagai sisi secara komprehensif serta program-program yang akan dilaksanakan kedepannya dapat menjadi efektif, efesien dan berkelanjutan, karena kita juga sudah memiliki rumah perlindungan anak dan perempuan yang sudah dioperasikan sebagai wadah untuk menampung dan menyelesaikan permasalahan anak dan perempuan,” katanya.
Kepala DP3APM Kota Tanjungpinamg, Rustam, menjelaskan jambore perdana ini mengusung tema PATBM Tanggap, Edukasi dan Cegah Berbasis Hak Anak.
“Ini menandakan peran aktifis PATBM sangat penting dengan mengedepankan perlindungan terhadap anak secara menyeluruh dan memprioritaskan hak anak dalam setiap penanganan, serta edukasi dengan persuasif terkait pemenuhan hak anak di segala sektor kepada masyarakat,” jelasnya.
Ditambahkannya saat ini pemenuhan hak anak di Kota Tanjungpinang juga sedang digencar dengan melengkapi berbagai fasilitas dan sarana prasarana.
“Guna mencapai kembali predikat Kota Layak Anak, kami sudah melakukan koordinasi, kolaborasi dan sinergi dengan seluruh OPD dan stake holder dalam pemenuhan hak anak yang ditunjang dengan berbagai fasilitas, sarana dan prasarana, seperti taman bermain anak, ruang baca anak dan ruang terbuka hijau yang ramah anak. Semuanya telah kita upayakan untuk menjadikan Tanjungpinang kembali mendapat predikat sebagai Kota Layak Anak, dan semoga dapat terwujud atas kerja sama kita semua,” tutupnya.
Penulis: Pro
Editor: Redaksi
Discussion about this post