DM – Walikota Tanjungpinang, Rahma, melaunching Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) sebagai upaya penanganan stunting di Kota Tanjungpinang.
Dalam kesempatan itu Rahma juga membuka kegiatan pemberdayaan masyarakat di Kampung Keluarga Berkualitas di Kelurahan Kampung Bulang, bertempat di lapangan tenis komplek Bea Cukai, Rabu (30/11).
Dalam sambutannya Rahma mengatakan, Kampung Keluarga Berkualitas merupakan konsep satuan wilayah setingkat kelurahan dimana terdapat integrasi dan konvergensi penyelenggaraan pemberdayaan dan penguatan institusi keluarga guna meningkatkan kualitas keluarga dan masyarakat untuk implementasi berbagai upaya penurunan stunting.
“Sebagai salah satu upaya penurunan kasus stunting yaitu berupa pemberian makanan yang berasal dari bahan pangan lokal dengan mekanisme pemberdayaan masyarakat dalam bentuk kegiatan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) di Kampung KB seperti di Kelurahan Kampung Bulang ini,” ucapnya.
Rahma berharap melalui gerakan ini, masyarakat diajak terlibat langsung dalam penyediaan kebutuhan gizi bagi keluarga berisiko stunting di wilayah masing-masing.
“Dashat merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting, yakni keluarga yang memiliki calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, baduta/balita stunting terutama dari keluarga kurang mampu yang sumbernya berupa pemanfaatan pangan lokal. Kita lihat di sini memiliki banyak sekali buah stroberi dan sayuran. Itulah yang diharapkan dapat diolah untuk kemudian diberikan kepada keluarga berisiko stunting,” jelasnya.
Ditambahkannya, penyebab stunting pada anak sangatlah kompleks meskipun secara umum penyebab utama kurangnya gizi pada ibu dan anak karena faktor asupan makanan bergizi dan penyakit, faktor sosio-kultural, ekonomi, politik, dan kesetaraan gender pun turut mendasari penyebab terjadinya stunting.
“Selain itu yang dapat mempengaruhi resiko stunting yaitu perkawinan usia anak, kemiskinan, kekerasan berbasis gender (KBG), hingga ketimpangan gender dalam mengakses pendidikan, layanan kesehatan, serta sumber daya lainnya terhadap perempuan,” ungkapnya.
Maka, menurut Rahma dalam menyelesaikan permasalahan stunting tidak akan dapat dilakukan secara sendiri-sendiri apalagi hanya menitikberatkan intervensi pada sektor kesehatan semata.
“Seluruh sektor pembangunan harus bekerja sama dalam menyelesaikan isu stunting serta isu-isu ketidaksetaraan gender serta isu perempuan dan anak lainnya yang saling berkaitan satu sama lain. Sehingga, pengasuhan anak yang berkualitas dan dilakukan secara setara menjadi kunci utama untuk mencegah stunting,” tutur Rahma.
Diakhir kegiatan, Rahma menyerahkan bantuan berupa paket sembako kepada ibu hamil dan anak terindikasi stunting dan juga menyaksikan demo memasak sajian makanan untuk balita, ibu hamil dan ibu menyusui.
Penulis: Humas
Editor: Redaksi
Discussion about this post