DM – Kasus perkelahian yang melibatkan 5 karyawan Toko Roti Stanley Patisserie Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri berakhir damai di Kantor Polisi yang ada di wilayah setempat.
5 karyawan itu ialah Martobi Salim (24), Raihan Fadhilah (20), Muhammad Idris (22), Angga Wira Triadi (24) dan Agus Safrizal (23). Mereka yang bertikai ini sepakat untuk berdamai secara kekeluargaan.
Kepala Unit (Kanit) Reskrim Polsek Tanjungpinang Timur, Ipda Apriadi mengatakan pihaknya telah melakukan problem solving, terhadap perkara penganiayaan dan pengeroyokan ini.
Kata dia, penyidik juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang mengetahui, dan yang terlibat dalam perkara tersebut.
“Mereka dari masing-masing pihak menyelesaikan secara berdamai, tampa adanya unsur paksaan dan disaksikan oleh keluarga mereka, hingga pihak tempat mereka berkerja,” ujar Ipda Apriadi, Jum’at (25/11/2022).
Namun, Ipda Apriadi menegaskan bahwa 5 orang tersebut tetap diberikan efek jera, yani harus wajib lapor. Jika perbuatan itu diulangi lagi, kata dia Polisi tidak segan-segan menindak sesuai hukum yang berlaku.
“Mereka wajib lapor. Kita akan pantau dulu, karena mereka kan satu tempat kerja. Jika mengulangi lagi, tidak segan kita akan menindak,” ungkapnya.
Berdasarkan hasil penyelidikan, Ipda Apriadi menerangkan kejadian ini hanya dipicu dengan adanya ketersinggungan antara Raihan dan Martobi.
“Martobi tersinggung, karena dia dikunci didalam toilet dan pintunya digedor gedor. Kemudian terjadilah penganiayaan,” kata Ipda Apriadi.
Sebelumnya, kejadian itu terjadi pada Rabu (23/11/2022) kemarin, di Toko Roti Stanley Patisserie, yang terletak di Jalan Tanjung Uban-Tanjungpinang, Kilometer 10 Tanjungpinang.
Kepala Tim (Katim) Buser, Aipda Dohar menyampaikan perkelahian dan pembacokan itu berawal dari cekcok antara TB dan RF. Saat itu, RF menggedor pintu toilet yang terdapat TB didalamnya.
Kemudian TB tidak terima, dan melakukan penganiayaan terhadap RF. “RF dipukul bagian muka oleh TB. Kemudian RF menghubungi abang kandungnya, yakni AW,” ungkapnya.
Kemudian AW bersama AS mendatangi toko roti tersebut dan melakukan pemukulan terhadap TB. Bahkan, AW juga mengayunkan sebilah parang didepan TB.
Namun, parang yang dipegang AW malah meleset ke tangan AS. “Jadi mereka saling lapor. Penganiayaan yang dilakukan TB dan pengeroyokan yang dilakukan AW dan AS,” kata Aipda Dohar.
Penulis: Mael
Editor: Redaksi
Discussion about this post