DM – Sempena mempertingati hari pahlawan ke-77, Wali Kota Tanjungpinang, Rahma, didampingi Wakil Walikota, Endang Abdullah, beserta seluruh jajaran Pemko Tanjungpinang melaksanakan ziarah dan tabur bunga sebagai bentuk mengenang jasa para pahlawan, di Taman Makam Pahlawan (TMP) Pusara Bhakti, Rabu (09/11).
Dalam rangkaian upacara tabur bunga tersebut, Rahma selaku inspektur upacara meletakkan karangan bunga sebagai simbol penghargaan dan penghormatan, kemudian dilanjutkan dengan penaburan bunga diatas pusara para pejuang-pejuang bangsa.
Usai kegiatan, Rahma menyampaikan bahwa tujuan ziarah makam dan tabur bunga ini sebagai tanda penghormatan dan penghargaan kepada para pahlawan.
“Kegiatan ziarah dan tabur bunga ini merupakan perwujudan rasa hormat dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Pahlawan Bangsa. Ini diharapkan menjadi momen refleksi diri agar kita melakukan tugas sebaik-baiknya demi memajukan negeri ini, khususnya Kota Tanjungpinang. Dan kita tidak akan berada diposisi sekarang ini, tanpa ada perjuangan para pahlawan,” ucapnya.
Ditambahkannya, negara kita dapat merdeka dari penjajahan karena perjuangan dari pahlawan-pahlawan kita terdahulu.
“Untuk itu perlunya kita bersyukur atas jasa pahlawan kita. Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarah dan menghargai jasa para pahlawannya. Karena dengan pengorbanan jiwa dan raga dalam mengusir penjajahan, sehingga kita dapat merasakan merdeka,” tambahnya.
Rahma juga mengimbau untuk selalu menanamkan nilai-nilai juang dan kerja keras bagi para generasi penerus bangsa.
“Selanjutnya tugas kita bersama untuk mempertahankan dan mengisi kemerdekan yang telah diperjuangkan. Tanamkan nilai juang dan kerja keras bagi generasi penerus bangsa untuk pembangunan kedepannya. Tumbuhkan semangat kepahlawanan dan rela berkorban dalam kehidupan kita”, tutupnya.
Sejarah singkat peringatan Hari Pahlawan 10 November untuk mengingat pertempuran Surabaya yang terjadi pada 1945. Peristiwa tersebut diawali dengan insiden perobekan Bendera Merah Putih Biru di atas Hotel Yamato pada 19 September 1945.
Saat itu rakyat Surabaya bersama para pejuang bertempur melawan tentara inggris. Pada pertempuran tersebut, jumlah kekuatan tentara sekutu sekitar 15.000 pasukan. Sekitar 6000 rakyat Indonesia pun gugur dalam pertempuran di Surabaya itu. Pertempuran tersebut terjadi selama tiga minggu. Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945 itu pun ditetapkan sebagai Hari Pahlawan melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 pada 16 Desember 1959.
Penulis: Humas
Editor: Redaksi
Discussion about this post