DM – Indonesia dan Kolombia menandatangani kerja sama pengembangan budi daya tanaman anggrek untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas anggrek Indonesia, di Jakarta, Senin (31/10).
“Perlahan namun pasti, perkembangan budi daya dan agribisnis anggrek menunjukkan trend yang positif dan diharapkan mampu menjadi salah satu media untuk kebangkitan perekonomian masyarakat, setelah pandemi COVID-19 melanda dunia, termasuk Indonesia,” kata Direktur Jenderal Hortikultura di Kementerian Pertanian Indonesia Prihasto Setyanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (2/11) dilansir dari antaranews.com.
Sementara itu, Duta Besar Kolombia untuk Indonesia Juan Camillo Valencia mengatakan bahwa Kolombia adalah negara yang memiliki anggrek dan menjadikannya sebagai bunga nasional.
Dia berharap kedua negara dapat bekerja sama dalam pengembangan budi daya anggrek untuk menambah jenis-jenis anggrek yang dapat diperkenalkan ke pasaran dan juga menghasilkan kualitas bunga di Indonesia yang setara dengan taraf internasional.
Kerja sama antara PT Santini Mitra Amanah (SMA) dan Alma Del Bosque asal Kolombia itu mencakup pendampingan teknis (technical assistance) untuk meningkatkan kualitas anggrek dengan pemanfaatan bahan lokal, seperti kayu pinus dan batu koral, menekan biaya produksi, melakukan perawatan yang baik, serta memilih pupuk dan bahan kimia yang cocok untuk budi daya anggrek.
SMA, yang didirikan oleh Riantini S. Wanandi bersama Mufidah Jusuf pada 2009, telah menjajaki potensi kerja sama pengembangan budi daya anggrek dengan Alma Del Bosque sejak Juli 2022.
Riantini menyampaikan harapannya agar kerja sama tersebut dapat berjalan dengan baik dan dalam jangka panjang.
SMA telah membudidayakan anggrek dengan bantuan para ahli dari beberapa lembaga nasional, seperti LIPI, IPB dan Kebun Raya Bogor.
Perusahaan itu mampu menghasilkan 2000-3000 anggrek setiap bulan dan kerja sama itu diharapkan dapat meningkatkan produksinya hingga 4.000-6.000 anggrek per bulan.
Alma Del Bosque merupakan perusahaan budi daya dan pengelolaan bunga anggrek dengan portofolio lebih dari 5.000 dari total 15.000 spesies anggrek di dunia.
Di ajang internasional, perusahaan itu telah meraih delapan First Class Certificate dari Asosiasi Anggrek Amerika.
Sumber: antaranews.com
Editor: Redaksi
Discussion about this post